Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Riwayat Pemanasan Global

14 Oktober 2018   21:02 Diperbarui: 14 Oktober 2018   21:02 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Perubahan iklim yang tidak menentu. Naiknya air permukaan laut, bencana alam dimana-mana. Mengapa manusia malah mengaitkan dengan perilaku imoral yang acapkali dijadikan bahan sindiran dari akibat bencana alam" Pak Cokro disela-sela obrolannya menyempatkan untuk membahas Pemanasan Global

Bumi kini memang sedang mengalami perubahan iklim yang tidak menentu. Biasanya bulan yang berakhiran ber, hujan mulai turun tetapi sampai sekarang hujan belum turun. Acapkali malah hujan salah mangsa.

"Tetapi kalau menurutku ada kaitannya dengan imoral Pak Cokro. Manusia yang diberi amanah untuk memakmurkan dan merawat bumi yakni berperan sebagai Khalifatulloh tetapi akibat tidak perduli dengan alam maka alam marah dan menyemburkan kemarahannya. Jika ditarik garis lurus sepertinya kita belum lulus menjadi khalifatulloh." Chairil berpendapat

Obrolan mereka berlangsung di warung kopi pinggir jalan yang padat kendaraan berlalu lalang, macet dan polusi udara dimana-mana. Sementara pohon tak satupun tumbuh disitu ; sebabnya manusia hanya fokus pada uang tetapi melupakan alam sekitar. Pengap, suara bising kendaraan dan asap dimana-mana.

"Bagaimana kita bisa menyadarkan manusia akan pentingnya alam. Kalau manusia sudah dijajah oleh uang, dikuasai oleh uang dan tidak berdaulat dengan uang. Sama halnya dengan makan kalau lapar, jangan-jangan kesadaran kita akan pentingnya menjaga alam hanya muncul ketika ditimpa bencana alam. Mengapa kita tidak belajar pra bencana?" Ucap Tan

Asyik mereka ngobrol, tiba-tiba datang Pak Munir membawa bibit tanaman yang baru saja dibelinya dari pasar.

"Sehat semua, Kang?"

"Alhamdulillah"

Kini Pak Munir menyempatkan diri gabung berdiskusi. Barangkali ia punya gagasan untuk dibagi dan disampaikan.

"Cara mengurangi pemanasan global diantaranya adalah dengan menanam pohon dan merawat pohon. Pohon dan jenis tumbuhan berklorofil lainnya memiliki peran yang besar dalam membersihkan udara karena tumbuhan berklorofil memiliki kemampuan untuk mengolah karbon dioksida, air, sinar matahari dan unsur hara menjadi bahan organik dan oksigen. Karena itulah semakin banyak pohon yang ditanam di bumi, semakin banyak udara yang bisa dibersihkan dari berbagai polutan."

"Selain menanam pohon sebanyak mungkin, cara mengatasi efek rumah kaca dan pemanasan global juga bisa dilakukan dengan menjaga hutan. Pencegahan terhadap penebangan pohon di hutan secara sembarangan juga perlu dilakukan. Hal ini sangat penting karena hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia sekaligus penyeimbang ekosistem. Hutan terutama jenis hutan yang belum terjamah manusia memiliki keseimbangan ekosistem yang sangat baik sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang hidup dan bertahan dari pengaruh lingkungan luar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun