Mohon tunggu...
aulia putrii
aulia putrii Mohon Tunggu... Mahasiswa/Sarjana/Universitas Sebelas Maret

hobi desain

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengapa Mepet Deadline Masih Jadi Gaya Hidup Mahasiswa?

26 Juni 2025   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2025   13:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mahasiswa Mengerjakan Tugas (sumber: https://www.pexels.com/video/young-women-with-face-masks-using-tablet-in-coffee-shop-6024569/) 

Kebiasaan Mengumpulkan Tugas Mepet Deadline

Kebiasaan mengumpulkan tugas mepet deadline seolah menjadi budaya tak tertulis di kalangan mahasiswa tak terkecuali saya yang masih duduk di semester awal. Meski sudah tahu tanggal pengumpulan sejak awal entah mengapa semangat mengerjakan tugas baru muncul ketika waktu nyaris habis. Fenomena ini bukan tanpa sebab dan jika dibedah lebih dalam ada beberapa faktor yang membuat kebiasaan ini terus lestari. 

1. Kurangnya Manajemen Waktu 

Salah satu alasan paling umum adalah belum terbiasanya mahasiswa mengatur waktu secara efektif. Banyak yang belum memiliki sistem prioritas yang jelas sehingga tugas seringkali tertunda oleh aktivitas lain yang dianggap lebih menyenangkan atau mendesak. 

2. Efek Adrenalin dari Tekanan 

Beberapa mahasiswa justru merasa lebih fokus dan "hidup" ketika bekerja di bawah tekanan. Adrenalin yang muncul saat waktu hampir habis bisa memicu semangat menyelesaikan sesuatu dengan cepat sayangnya ini meningkatkan risiko kualitas pekerjaan yang menurun.

3. Rasa Percaya Diri Berlebihan 

Sebagian mahasiswa merasa mereka sudah cukup memahami materi dan mampu menyelesaikan tugas dalam waktu singkat. Akibatnya mereka menunda karena merasa tugas bisa diselesaikan "nanti saja". Padahal tidak semua tugas bisa dirampungkan hanya dalam semalam.

4. Banyaknya Tugas dari Berbagai Mata Kuliah 

Mahasiswa sering kali kewalahan dengan beban tugas yang datang bersamaan dari berbagai mata kuliah. Tanpa perencanaan yang matang, tugas yang awalnya bisa dikerjakan dengan santai justru menumpuk dan baru disentuh ketika semua sudah mendekati tenggat.

5. Distraksi Digital dan Media Sosial 

Media sosial menjadi distraksi utama mahasiswa sering terjebak scrolling TikTok, Instagram, atau YouTube berjam-jam hingga lupa bahwa tugas belum tersentuh. Kesadaran baru muncul ketika deadline sudah di depan mata.  

Mengumpulkan tugas mepet deadline memang sudah seperti ritual yang akrab bagi mahasiswa. Namun jika tidak dikendalikan kebiasaan ini bisa merugikan diri sendiri dalam jangka panjang dan justru membikin stress karena terus bertambah dengan tugas yang lain. Belajar mengatur waktu dan mengubah pola kerja menjadi lebih terencana bisa menjadi langkah awal untuk keluar dari siklus last minute karena tugas yang baik tidak hanya selesai tapi juga mencerminkan proses belajar yang matang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun