Kebiasaan Mengumpulkan Tugas Mepet Deadline
Kebiasaan mengumpulkan tugas mepet deadline seolah menjadi budaya tak tertulis di kalangan mahasiswa tak terkecuali saya yang masih duduk di semester awal. Meski sudah tahu tanggal pengumpulan sejak awal entah mengapa semangat mengerjakan tugas baru muncul ketika waktu nyaris habis. Fenomena ini bukan tanpa sebab dan jika dibedah lebih dalam ada beberapa faktor yang membuat kebiasaan ini terus lestari.Â
1. Kurangnya Manajemen WaktuÂ
Salah satu alasan paling umum adalah belum terbiasanya mahasiswa mengatur waktu secara efektif. Banyak yang belum memiliki sistem prioritas yang jelas sehingga tugas seringkali tertunda oleh aktivitas lain yang dianggap lebih menyenangkan atau mendesak.Â
2. Efek Adrenalin dari TekananÂ
Beberapa mahasiswa justru merasa lebih fokus dan "hidup" ketika bekerja di bawah tekanan. Adrenalin yang muncul saat waktu hampir habis bisa memicu semangat menyelesaikan sesuatu dengan cepat sayangnya ini meningkatkan risiko kualitas pekerjaan yang menurun.
3. Rasa Percaya Diri BerlebihanÂ
Sebagian mahasiswa merasa mereka sudah cukup memahami materi dan mampu menyelesaikan tugas dalam waktu singkat. Akibatnya mereka menunda karena merasa tugas bisa diselesaikan "nanti saja". Padahal tidak semua tugas bisa dirampungkan hanya dalam semalam.
4. Banyaknya Tugas dari Berbagai Mata KuliahÂ
Mahasiswa sering kali kewalahan dengan beban tugas yang datang bersamaan dari berbagai mata kuliah. Tanpa perencanaan yang matang, tugas yang awalnya bisa dikerjakan dengan santai justru menumpuk dan baru disentuh ketika semua sudah mendekati tenggat.
5. Distraksi Digital dan Media SosialÂ
Media sosial menjadi distraksi utama mahasiswa sering terjebak scrolling TikTok, Instagram, atau YouTube berjam-jam hingga lupa bahwa tugas belum tersentuh. Kesadaran baru muncul ketika deadline sudah di depan mata. Â
Mengumpulkan tugas mepet deadline memang sudah seperti ritual yang akrab bagi mahasiswa. Namun jika tidak dikendalikan kebiasaan ini bisa merugikan diri sendiri dalam jangka panjang dan justru membikin stress karena terus bertambah dengan tugas yang lain. Belajar mengatur waktu dan mengubah pola kerja menjadi lebih terencana bisa menjadi langkah awal untuk keluar dari siklus last minute karena tugas yang baik tidak hanya selesai tapi juga mencerminkan proses belajar yang matang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI