Mohon tunggu...
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial)
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial) Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple

Simple dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Swasta atau Negeri? Yu Simak Poin-poinnya ala Mata Sosial

28 Mei 2022   13:40 Diperbarui: 28 Mei 2022   15:38 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah swasta biasanya ditanggung atau bersumber dari yayasan misalnya.

Nah untuk zaman sekarang swasta atau negeri, sama-sama dapat bantuan dari pemerintah walaupun persentasenya berbeda mungkin.

Tapi kalau ga salah sekarang para pelajar tinggal maunya belajar, pemerintah sudah gelontorkan dana misal dengan dana BOS (Bantuan Operasi Sekolah). Maka jelas lah semua kembali kepada diri kita sendiri bagaimana kita mau maju. Hemat saya swasta atau negeri tidak terlalu jadi masalah.

Jika sudah berprestasi baik di swasta atau ngeri, pasti banyak yang lirik dan jangan khawatir akan masa depan mu.

Dan bagai manapun itu tidak terlepas dari peran Allah Subhanhu wa ta'ala dalam hidup kita, jadi berbaik-bailah sama Allah Subhanhu wa ta'ala, dengan berprasangka baik maka seluruh makhluknya pun akan berbuat baik terhadap kita.

Hilangkan stigma sekolah swasta atau negeri adalah lebih unggul dari satu sama lainnya. Misal swasta lebih unggul dari negeri atau negeri lebih unggul dari swasta. Yang perlu kita tanamkan swasta atau negeri adalah kita yang harus unggul dimanapaun tempat kita belajar atau sekolah.


Selain pelajaran di sekolah swasta atau negeri yang paling penting juga kita harus belajar segala hal dalam kehidupan sehari-hari baik dari alam atau lingkungan sekitar kita.

Karena pendidikan lingkungan sangat luar biasa juga pengaruhnya terhadap kemajuan hidup kita.

Dalam lingkungan, bisa diumpamakan seperti ini, Jika kotoran diolah oleh orang baik dan profesional maka kotoran itu akan banyak manfaat seperti pupuk organik/kandang dan lain sebaginya, kalau secara berlebihan saya katakan kotoran juga bisa jadi emas atau berlian.

Nah sebaliknya  jika emas atau berlian ada ditangan orang-orang jahil dan tidak profesional dalam kebaikan maka akan jadi kotoran atau sumber berbagai permasalahannya, dan bahkan tidak ada nilai sama sekali.

Untuk mengkomper dua perumpamaan tersebut yang saya paparkan di atas, ada pribahasa jika emas walau pun berada di lumpur dan kotoran tetap aja emas yang punya nilai tinggi. Nah disini adalah bagai mana prinsip hidup kita harus seperti emas dan berlian, artinya prinsip kuat, tekad kuat untuk terus berjuang meraih mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun