Mohon tunggu...
A A istri Sintya Prathiwi
A A istri Sintya Prathiwi Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Alam

Musik penyemangat hari

Selanjutnya

Tutup

Money

Serangan Covid-19, Milenial Beralih Profesi?

13 Mei 2020   16:26 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Agung Istri Sintya Prathiwi, Mahasiswa Akuntansi, FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Seperti yang telah kita ketahui, serangan virus Covid-19 mengakibatkan lumpuhnya perekonomian di seluruh dunia termasuk di Indonesia.  Di tengah pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak dan mengurangi aktivitas di luar rumah, menyebabkan sektor pariwisata menjadi lemah. Pemerintah menyerukan instruksi lockdown di beberapa daerah dan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) kepada masyarakat, demi mengurangi kurva penyebaran Covid-19. 

Dampak virus corona di Indonesia tidak bisa dielakkan, hal ini menyebabkan beberapa pekerja hotel khususnya di Bali merumahkan pekerjanya dan membayar setengah dari gaji pekerjanya. Dengan jalan tersebut perusahaan tetap bisa beropersi namun tetap dapat menjaga kesejahteraan pekerjanya.

Para pekerja hotel yang dirumahkan sebagian besar merupakan kaum milenial, kemudian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari milenial pun beralih profesi menjadi pengusaha mandiri. Kaum milenial memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk mencari peluang usaha, banyak ide-ide bisnis kreatif yang bermunculan saat ini. Dengan tetap berpedoman pada etika bisnis, para milenial menciptakan peluang bisnis dengan memanfaatkan media sosial sebagai tempat memasarkan produknya. 

Peluang usaha yang sedang marak saat ini di media sosial salah satunya berupa produk makanan. Seperti yang kita ketahui kebijakan pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah menyebabkan masyarakat tidak bisa leluasa untuk keluar rumah, hal ini menyebakan permintaan akan makanan siap saji dan makanan beku (frozen food) pun meningkat. Selain lebih praktis dan dapat dibeli tanpa harus keluar rumah, pilihan produknya pun beragam dan higienis. 

Selain produk makanan produk lain yang ramai dicari masyarakat adalah masker yang terbuat dari kain dan hand sanitizer. Pembeli hanya perlu membeli di media sosial atau memesannya lewat aplikasi toko online di hand phone untuk pembelian produk yang dibutuhkan, tanpa harus keluar rumah. Seperti contohnya Ayiescake, disini mereka menawarkan produk -- produk seperti cake, bolu, dan lainnya. Ayiescake menggunakan media social untuk memasarkan produk yang mereka jual.

tangkapan layar
tangkapan layar
Berbisnis di media sosial menuntut para milenial untuk selalu menjaga etika bisnis dengan pelanggannya. Seperti yang kita ketahui ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakan media sosial untuk meraup banyak keuntungan dan melakukan penipuan kepada konsumennya, hal ini termasuk kedalam pelanggaran prinsip kejujuran dalam etika bisnis. 

Sebagai kaum milenial yang memiliki etika bisnis, para pengusaha muda diharapkan dapat memasarkan produknya dengan menerapkan prinsip etika bisnis seperti prinsip kejujuran, prinsip saling memberi keuntungan, prinsip keadilan, dan prinsip integritas moral. Penerapan prinsip kejujuran merupakan modal utama dalam mekasanakan bisnis online, bagaimana bisa kita mendapatkan banyak pelanggan jika kita tidak menjaga kepercayaan pelanggan? Karena itulah prinsip kejujuran dalam etika bisnis sangat berpengaruh pada tingkat penjualan produk dan volume produksi.

Sebagai pengusaha yang baik kaum milenial hendaknya memaasarkan produknya dengan harga yang sepadan dengan kualitas, sehingga prinsip saling memberi keuntungan dalam etika bisnis dapat terwujud. Cara memperlakukan konsumen juga termasuk kedalam prinsip keadilan di dalam etika bisnis, dimana pengusaha milenial diharapkan tidak membeda-bedakan para pembeli dan memberikan perlakukan sama antara pembeli satu dengan yang lain. 

Prinsip itegritas moral juga tidak kalah penting dalam membuka usaha ditengah masa Covid-19, para pengusaha milenial harus mengelola usahanya dengan sebaik mungkin agar tingkat kepercayaan terhadap usahanya tetap ada. Bagaimana bisa sebuah usaha dapat berkembang jika para konsumennya menilai usaha kita dengan tidak baik. Dalam situasi perekonomian yang melemah seperti saat ini, kaum milenial memegang peranan penting untuk dapat berpatisipasi dalam pengembangan usaha yang kemudian dapat membantu pergerakan ekonomi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun