Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunung Andong, Si Kecil nan Membahana

3 November 2014   19:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 4690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351379" align="aligncenter" width="515" caption="Tampak Gunung Merbabu dari Puncak Andong"][/caption]

Ini adalah sebuah cerita tentang persahabatan yang kembali terukir disepanjang memory perjalananku. Sebuah kisah yang mengalir begitu saja. Tiada mengenal, tiada membedakan dan tiada menakar diri masing-masing. Semua tercurah begitu saja. Untuk kesekian kalinya aku dipertemukan dengan orang-orang berjiwa hebat yang tanpa sebelumnya pernah bertatap muka sekalipun.

-----

Pendakian “gila” ini berawal dari ajakan salah seorang teman yang berdomisili di Negri Laskar Pelangi yang bernama Dinda. Gila … ya ,,, aku mengatakan ini pendakian gila karena ini adalah pendakian kilat yang pernah aku jalani. Rencana mendadak dan tanpa persiapan apapun ( jangan ditiru ya :D ) . Tadinya aku melirik si Gede or Pangrango untuk ditemui. Tetapi setelah tahu kuota 25-26 Oktober 2014 mbludak akhirnya rencana bergeser ke puncak lain di tanah Jawa. Merbabu. Puncak inilah yang menjadi tujuan di weekend Tahun Baru islam 1436H ini. Apalagi setelah mendapat lampu hijau dari Mas Zanwar, seorang teman putra Salatiga yang siap bersedia mengantarkan ke puncak 3145mdpl itu. Tidak pikir panjang lagi perburuan transportasipun segera kulakukan untuk menuju Salatiga.

[caption id="attachment_351380" align="aligncenter" width="515" caption="Salah satu sudut puncak Andong (lokasi makam)"]

14149887052000377724
14149887052000377724
[/caption]

Kota yang terletak di lereng Gunung Merbabu dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang ini, dapat diakses dengan 2 moda transportasi; Kereta Api atau Bus dari Jakarta. Berhubung tidak sampai H-7 dari kesepakatan jadwal pendakian tentulah semua tiket Kereta Api tujuan Semarang (Tawang dan Poncol) full booked terutama untuk waktu diakhir pekan. Padahal Kereta Api adalah tranportasi mumpuni , Jakarta – Semarang dan kemudian dilanjutkan dengan Bus menuju Kota Salatiga. Tidak kehabisan akal, alih jalur tiket bus pun segera aku lakukan. Beraktivitas di BSD-Tangerang Selatan akhirnya Bus Laju Prima Tangerang-Solo pun menjadi tambatan hati untuk menuju Kota Salatiga. Dua tiket seharga @ Rp 155.000,- sudah ditangan dan siap mengantarkan aku dan Dinda menuju kota yang banyak dikelilingi oleh gunung-gunung indah di Jawa Tengah ini.

-----

Jum’at, 24 Oktober 2014 jam 16.00 perjalananpun dimulai. Esok hari aku segera bertemu dengan Merbabu dan sudah tidak sabar menunggu rasanya hati ini. Prediksi 12 jam perjalanan, jika tidak ada arau melintang shubuh Laju Prima sudah akan merapat di Terminal Tingkir Salatiga. Sepanjang perjalanan awal aku habiskan untuk bertukar pikiran dengan Dinda. Ya … ini adalah kali pertama kami bertatap muka. Selama ini interaksi antara kami hanya terjalin didumay (dunia maya). Walaupun begitu tidak ada kecanggungan sama sekali dalam pertemanan perdana ini. Lagi-lagi … inilah indahnya jiwa seorang pejalan kaki, dapat berinteraksi dan menyatu dengan lancar tanpa kendala yang berarti.

[caption id="attachment_351381" align="aligncenter" width="515" caption="Tapak kaki aku dan teman-teman siap melangkah ke Andong"]

1414988777205211191
1414988777205211191
[/caption]

8.00 pm . Tanpa diduga hal yang sangat tidak diinginkan diperjalanpun ditemui, setelah sebelumnya bermacet ria disepanjang tol Jakarta . Ya .. faktor inilah kenapa aku selalu lebih mencintai transportasi massal itu. Jam segini bus baru sampai Karawang dan mengalami kerusakan perbaikan selama 2 jam. OMG … apalah daya . Hanya berusaha sabar dan mengambil hikmah disetiap musibah yang dilalui. Setidaknya 2 jam ini aku manfaatkan untuk merehatkan kaki dan menambah daya gadget yang hampir terkuras.

10.00 pm Lanjut perjalanan ………………….

12.00 pm Pamanukan……………………………

Sabtu, 07.00 pagi. Rest area sebelum memasuki Semarang , sarapan …………….

08.00 lanjut perjalanan …………………. Dan

11.00 . Oh God…. 19 jam itu tertorehkan jua untuk Jakarta-Salatiga. Macet, perbaikan jalan dan bus rusak. Itulah badai pertama yang menerpa.

[caption id="attachment_351382" align="aligncenter" width="515" caption="Terik Kota Salatiga menyambut kedatangan"]

14149888381159949601
14149888381159949601
[/caption]

Sesampai di Terminal Tingkir, transportasi berikutnya dilanjutkan dengan sebuah elf mini menuju RSU Salatiga. Disinilah teman-teman baru yang akan mengahantarkan jejak ke Puncak Merbabu. Sebuah Kios perlengkapan outdoor menjadi persinggahan pertamaku. Mengenal 3 kawan baru lagi. Aku pikir pendakian ini akan mempertemukanku jua dengan Mas Zanwar, si perencana awal . Tapi ternyata doi sedang ada tugas penting bertolak segera ke Jakarta dan “menitipkan” aku dan Dinda kepada 3 orang sahabatnya ; Ikul, Kencuz dan Yuha. Hhhmmm … sebuah pertanggungjawaban yang kuacungi jempol untuk Mas Zanwar, berita mendadak dengan pertimbangan kami akan menolak kedatangan jika diinfokan dari awal.

-----

Manusia berencana tapi Tuhan penentu segala kemungkinan .

Yeah …. Puncak itu ternyata bukan bernama Merbabu tapi menjadi sebuah nama yang sudah cukup familiar kudengar. Dia bernama Gunung Andong. Niat awal yang tadinya akan ke Merbabu, dikandaskan karena situasi, kondisi yang kurang mendukung apalagi keesokan harinya aku dan Dinda jam 4 sore sudah harus berada kembali di Tingkir demi bus kepulangan. Setelah diskusi alot, akhirnya langkah pendakian berbelok ke Gunung Andong. Merbabu bukan dibatalkan, hanya saja akan direalisasikan dilain waktu dengan perencanaan yang matang tentunya , terutama untuk transportasi dan waktu yang cukup supaya tidak kelelahan dalam setiap langkah. Oke,, aku ikhlas …. Merbabu akan kujamah dilain waktu.


[caption id="attachment_351383" align="aligncenter" width="515" caption="Gunung Andong masih dalam pesonanya"]

14149888921958713547
14149888921958713547
[/caption]

Gunung yang diapik oleh jajaran pegunungan lainnya di Jawa Tengah ini memiliki pesona dan daya tarik tersendiri bagi setiap mata yang mencintai keindahan karikatur tangan Tuhan. Terletak di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang – Jawa Tengah , Gunung yang berketinggian 1.726 mdpl ini dapat dijangkau dari segala penjuru untuk menuju basecamp awal. Bertipe perisai dan belum pernah mengalami letusan menjadikan gunung yang dominan dengan vegetasi pepohonan pinus ini memiiki ciri khas tersendiri, apalagi dengan ketinggiannya yang tidak terlalu menantang sehingga dapat mudah didaki terutama untuk pendaki pemula.

“ Kita berangkat jam 3 , sunset dan besok pagi sunrise “ ucap Mas Ikul menyemangati putaran haluan kami.

Toh pendakian ini bukan hanya sekadar “gaya-gayaan” , yang penting adalah menikmati setiap tapak yang ditinggalkan dan kembali menoreh kebersamaan dengan kawan-kawan baru.

-----

Kulirik jam tangan, masih ada beberapa jam lagi menjelang jarum angka 3. Waktu yang tersisa aku manfaatkan untuk membasuh badan disalah satu sudut Kota Salatiga, rumah Mas Kencuz. Setelah itu sekilas aku mencoba bertegur sapa dengan udara Salatiga. Mengenal lebih dekat Pasar Raya untuk membeli logistic perbekalan pendakian, melintasi jalan utama, berputar di tugu dan memberihormat pada patung Pangeran Diponegoro Serta menonton sekilas parade pawai kemeriahan penyambutan Tahun Baru Islam di Pancasila Alun-Alun Salatiga.

[caption id="attachment_351385" align="aligncenter" width="515" caption="Patung Pangeran Diponegoro pelecut setiap semangat"]

1414988960575557495
1414988960575557495
[/caption]

Logistic ; Menu Sop, nugget, ikan, kerupuk dll sudah terbungkus rapi. Tenda, matras, kompor, nesting, gas dll sudah berhimpitan didalam carrier dan kami 5 laskar siap bertandang ke Puncak Andong.

16.30 … Mari berangkat … Eits, tidak lupa .. awal menggila pun dimulai dari sini. Narsis … abadikan kebersamaan terlebih dahulu . Aku bersyukur semua teman-teman yang aku temui kali ini adalah artis-artis . Artis narsis dan artis sadar camera. Haaa haa , walaupun ini adalah salam pertama kami, tapi kekompakan itu sudah mulai tampak dari sini.

[caption id="attachment_351388" align="aligncenter" width="515" caption="Menggila pertama di kios outdoor "]

14149890451619518994
14149890451619518994
[/caption]

Tiga motor pun melaju menuju Magelang – Kopeng – Pasar Ngablak – belok kanan di gapura biru – Grabak – Lapangan sepakbola ngabak – ikuti petunjuk arah – SD Girirejo – Dusun Sawit. STOP ... Ya …. Disinilah basecamp awal pendakian Gunung Andong. Rute ini juga dapat diakses dari Ungaran, Semarang, Boyolali, Solo dan sekitarnya.

Basecamp Pendakian Gunung Andong

Taruna Jayagiri

Rt 3 / Rw 5, Dusun Sawit, Desa Girirejo

Kec. Ngablak – kab. Magelang

17.30 … Selamat sore Gunung Andong. Puncak Andong seolah memanggil dari atas dan melirik kami para pendaki untuk segera berlari kearahnya.

Matahari petang itu sudah redup dan kembali keperaduan. Walaupun waktu keberangkatan meleset beberapa jam tapi aku tetap optimis , semoga sunrise esok hari tetap mau menampakkan pesonanya pada kami semua.

Tidak berlama-lama, setelah memarkir kendaraan dan melakukan registrasi seharga @ Rp 3.000,- pendakian di magrib ini akan kami mulai. Pada saat melakukan registrasi info dari petugas setempat jumlah pendaki yang sudah naik sampai dengan detik ini adalah 65 orang. Semoga ,,, tidak terlalu crowded dan masih mendapat lahan untuk mendirikan tenda di atas puncak. Hari-hari besar seperti 17 agustus atau pada saat weekend tertentu, Andong bahkan hampir kedatangan tamu mencapai ratusan pendaki.

Azan magrib berkumandang dengan merdu disebuah masjid dekat basecamp. Semilir angin petang sesekali menjalar mengibas wajah. Redup redam sang malam mulai menutupi pandangan. Yang tersisa hanya sebuah cahaya dari senter/headlamp dan tumpuan do’a semoga pendakian pendek ini berjalan dengan lancar, selamat dan kembali turun dengan sehat wal’afiat.

18.05 ... Lima pasang kaki anak manusia kembali meninggalkan jejak disetiap pijakan.

[caption id="attachment_351390" align="aligncenter" width="515" caption="Jepretan bersama dengan teman pendaki lain "]

1414989114563803442
1414989114563803442
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun