Pada era modern seperti sekarang ini, teknologi informasi berkembang begitu pesat. Bisa dikatakan bahwa perkembangan teknologi ini karena adanya dampak dari wabah yang sempat melanda dunia termasuk Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa bidang pendidikan juga ikut mengalami kemajuan. Metode-metode pembelajaran yang diterapkan diberbagai sekolah kini sudah lebih bervariatif. Guru-guru kini lebih inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dan pelajar pun kini lebih kreatif dalam mengoperasikan teknologi digital. Dengan adanya perkembangan teknologi ini pelajar dapat dengan mudah mendapatkan materi tambahan yang tidak diajarkan oleh guru di sekolah.Â
Namun sangat disayangkan bahwa perkembangan teknologi di zaman ini tidak selalu memberikan dampak yang positif. Dampak negatif pun ikut mengiringi di setiap perkembangan teknologi. Salah satu contoh dari dampak negatif di bidang pendidikan adalah kurangnya interaksi antar pelajar. Sebelum adanya gadget, pelajar banyak menghabiskan waktu untuk berbincang dan bersenda gurau dengan temannya. Kini pelajar banyak menghabiskan waktu dengan handphonenya hingga interaksi antar pelajar pun menurun. Seiring berjalannya zaman yang serba instan, rasa malas untuk membaca buku dikalangan pelajar pun tak dapat dihindari. Saat diberikan tugas oleh guru, para pelajar lebih memilih untuk mencari jawaban di internet tanpa mau repot-repot untuk membaca buku. Padahal secanggih apapun handphone atau gadget tak akan dapat menggantikan peran buku. Apabila kebiasaan tersebut terus dilakukan, akan menyebabkan pelajar memiliki sifat ketergantungan.
Maka dari itu, orang tua harus lebih tegas dan disiplin untuk mendidik anaknya. Orang tua dan guru harus bekerja sama dalam menghadapi dampak negatif dari perkembangan teknologi karena peran orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan agar dampak negatif ini tidak terlalu berpengaruh terhadap anak-anak dan tidak mengubah pola pikir pelajar.
