(Ilustrasi Twitter. Com)Â
Disini aku  mendekap bumiku sendiri, engkaupun demikian
Tak mengapa jalan kita sepi, setidaknya waktu tetap melaju tanpa batas dan kita adalah para pendaki yang tangguh
Lihatlah langit di atas kita begitu sunyi mengedipkan kesunyian bermata cahaya
Nikmati saja toh kita masih mendengar suara suara rindu sepekat malam,Â
Begitulah manusia hendak menamakan dirinya
Ini tak mudah, Apakah engkau benar benar telah menuliskan jalan mana yang akan kau tuju?
Seperti batu tua kita terkejut menyadari kita sedang mendiami bayang sendiri, sudahkah engkau memeluk doa doaku?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!