Mohon tunggu...
Zulfa Yasmin Nabilah
Zulfa Yasmin Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Nikmati Prosesnya, Ambisi Dika Pratama Disabilitas Penjual Harum Manis

9 Desember 2021   13:50 Diperbarui: 9 Desember 2021   16:37 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Cacat fisik bukan halangan bagi orang-orang untuk bekerja . Kekurangan yang mereka miliki malah membuat mereka semakin kuat. Bahkan bisa dibilang, kita yang diberi tubuh sempurna saja kalah. Gak percaya? Ini buktinya! 

Kisah inspiratif perjuangan tanpa lelah ditunjukkan oleh Dika Pratama, berusia sekitar 39 tahun,  pria muda asal Purworejo yang merantau di Yogyakarta. Meski dalam kondisi lumpuh kakinya Dika bekerja dengan berjualan permen kapas atau yang sering kita sebut harum manis. 

Awalnya dia berjualan bakpia dari tahun 2012. Tapi karena pandemi ahirnya dia beralih usaha menjadi penjual harum manis. 

Dika belum pernah membuat harum manis sebelumnya. Dika belajar dengan menonton video di Youtube

“Karena Pabrik bakpia tempat saya bekerja sudah tidak produksi lagi. Saya harus putar otak agar bisa menghidupi keluarga saya”.  

Karena alasan tersebut, Dika rela tiap hari berjalan menggunakan kursi roda dari rumahnya sampai malioboro yang memakan waktu kurang lebih 15 menit.

Dirumahnya, Dika memproduksi 75 buah harum manis, kecuali hari sabtu dan minggu ia memproduksi kurang lebih 100 buah. Ia membawa 20 buah untuk dijual sendiri dan sisanya di titipkan di toko-toko terdekat.

“Masa lalu kadang perlu diingat, tapi jangan larut dalam ingatan tersebut. Kalaupun hari ini cuma laku satu dua biji, saya tidak pernah sedih. Mungkin rezeki saya hari ini segitu, insyaallah besok lebih dari ini”. Ungkap Dika.

Dika tidak pernah menganggap hidupnya sulit, ia mengatakan bahwa “ngeluh itu wajar, tapi jangan sampai larut. Jalani aja, nikmati prosesnya”.

Dika berjualan dari jam 4 sore di sekitar malioboro. Harganya pun cukup terjangkau, hanya dengan 10.000 kalian sudah bisa menikmati harum manis sambil menikmati ramainya malioboro.

Jalan hidup emang enggak bisa ditebak. Ada yang lahir ke dunia dengan kondisi fisik sempurna. Sementara yang lain lahir dengan keterbatasan. Ada yang ketika lahir diberkahi dengan fisik tanpa cela. Tapi, kemudian peristiwa nahas menimpa dan menjadikannya penyandang disabilitas.

Namun hebatnya, banyak dari mereka yang tidak menjadikan kekurangan fisik sebagai halangan untuk berprestasi. Keterbatasan itu justru dijadikan motivasi untuk berusaha lebih keras meraih mimpi.

Dika adalah 1 dari sekian banyak masyakarat Indonesia yang memiliki keterbatasan fisik, namun masih memiliki sejuta semangat. Dengan segala ujian dan cobaan yang menerpa, Dika tetap mendidik diri dan keluarganya agar tidak bergantung kepada orang lain dan harus hidup mandiri.

Mereka tak mau dibelaskasihani. Tapi mereka bangun dan bangkit untuk berbuat sesuatu, berkarya serta bekerja.

Hasilnya pun luar biasa, asal ada kemauan pasti ada jalan. Ya seperti yang dilakukan oleh orang-orang penyandang keterbatasan.

Bagi Dika, kunci kebahagiaan bukan hanya pemenuhan kebutuhan, tapi juga syukur yang harus dirasakan meski memiliki keterbatasan fisik. Baginya bekerja dengan ketulusan merupakan hal yang paling penting untuk selalu ditanamkan didalam diri setiap manusia, apalagi bagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang, hasil yang tidak menentu setiap harinya akan membuat kesabaran senantiasa diuji.

Dika sebagai bagian dari pedagang selalu memiliki prinsip kuat untuk memopong ketidakpuasan hatinya ketika dagangannya tidak terjual maksimal, “kalo saya ditanya setiap pulang kerja, gimana dagangannya? laku berapa hari ini? saya pasti jawab, alhamdulillah hari ini puas, kita masih bisa makan kok” ungkap Dika. Alih-alih bersedih dan merasa kecewa karna dagangannya tidak terjual habis, Dika selalu mengontrol hati dan pikirannya untuk tetap tenang agar keluarganya pun merasa tenang dan selalu bersyukur atas apapun hasil yang sudah diperjuangkan Dika selama satu hari penuh dia berdagang.

Sulit memang melakukan hal tersebut, namun bagi Dika jika kita selalu mengeluh dan menyalahkan keadaan karna semua yang telah terjadi kepada kita, maka semua tidak akan ada habisnya. sosok Dika yang begitu tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan, patut kita sama-sama renungkan. beranjak dari keihlasan serta kelapangan hati membuat dika menjadi sosok tangguh yang selalu menikmati apa yang masih bisa dia rasakan, dan mensyukuri atas apa yang masih bisa dia dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun