Mohon tunggu...
Zulfa Yasmin Nabilah
Zulfa Yasmin Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Nikmati Prosesnya, Ambisi Dika Pratama Disabilitas Penjual Harum Manis

9 Desember 2021   13:50 Diperbarui: 9 Desember 2021   16:37 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Jalan hidup emang enggak bisa ditebak. Ada yang lahir ke dunia dengan kondisi fisik sempurna. Sementara yang lain lahir dengan keterbatasan. Ada yang ketika lahir diberkahi dengan fisik tanpa cela. Tapi, kemudian peristiwa nahas menimpa dan menjadikannya penyandang disabilitas.

Namun hebatnya, banyak dari mereka yang tidak menjadikan kekurangan fisik sebagai halangan untuk berprestasi. Keterbatasan itu justru dijadikan motivasi untuk berusaha lebih keras meraih mimpi.

Dika adalah 1 dari sekian banyak masyakarat Indonesia yang memiliki keterbatasan fisik, namun masih memiliki sejuta semangat. Dengan segala ujian dan cobaan yang menerpa, Dika tetap mendidik diri dan keluarganya agar tidak bergantung kepada orang lain dan harus hidup mandiri.

Mereka tak mau dibelaskasihani. Tapi mereka bangun dan bangkit untuk berbuat sesuatu, berkarya serta bekerja.

Hasilnya pun luar biasa, asal ada kemauan pasti ada jalan. Ya seperti yang dilakukan oleh orang-orang penyandang keterbatasan.

Bagi Dika, kunci kebahagiaan bukan hanya pemenuhan kebutuhan, tapi juga syukur yang harus dirasakan meski memiliki keterbatasan fisik. Baginya bekerja dengan ketulusan merupakan hal yang paling penting untuk selalu ditanamkan didalam diri setiap manusia, apalagi bagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang, hasil yang tidak menentu setiap harinya akan membuat kesabaran senantiasa diuji.

Dika sebagai bagian dari pedagang selalu memiliki prinsip kuat untuk memopong ketidakpuasan hatinya ketika dagangannya tidak terjual maksimal, “kalo saya ditanya setiap pulang kerja, gimana dagangannya? laku berapa hari ini? saya pasti jawab, alhamdulillah hari ini puas, kita masih bisa makan kok” ungkap Dika. Alih-alih bersedih dan merasa kecewa karna dagangannya tidak terjual habis, Dika selalu mengontrol hati dan pikirannya untuk tetap tenang agar keluarganya pun merasa tenang dan selalu bersyukur atas apapun hasil yang sudah diperjuangkan Dika selama satu hari penuh dia berdagang.

Sulit memang melakukan hal tersebut, namun bagi Dika jika kita selalu mengeluh dan menyalahkan keadaan karna semua yang telah terjadi kepada kita, maka semua tidak akan ada habisnya. sosok Dika yang begitu tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan, patut kita sama-sama renungkan. beranjak dari keihlasan serta kelapangan hati membuat dika menjadi sosok tangguh yang selalu menikmati apa yang masih bisa dia rasakan, dan mensyukuri atas apa yang masih bisa dia dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun