Mohon tunggu...
531_Wanda Syakira Rizkya Huda
531_Wanda Syakira Rizkya Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhamaddiyah Malang

Student today Leader Tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kondisi Tubuh Ketika Stres

14 Juni 2021   09:20 Diperbarui: 8 Juli 2021   15:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            Pada tahap ini, arousal masih tinggi dan tubuh terus bertahan untuk melawan dan beradaptasi dengan stresor. Respon fisiologis menurun, tetapi masih tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal.

-Stage of Exhaustion

            Pada tahap ini, respon fisiologis masih terus berlangsung. Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menguras energi dalam tubuh. Sehingga terjadi kelelahan pada tubuh. Stresor yang terus terjadi akan mengakibatkan penyakit dan kerusakan fisiologis dan dapat menyebabkan kematian.

            Sebenarnya, tidak selamanya stres memberikan dampak negatif karena stres juga bisa berdampak positif pada manusia. Munculnya stres yang berdampak positif dan negatif ditentukan oleh seberapa banyak tuntutan/stresor yang diterima dan kemampuan yang dimiliki individu dalam mengendalikan stres baik secara fisik maupun psikologis. Stres mampu ditangani dengan membuat perubahan gaya hidup yang lebih realistis lagi, tidak dipenuhi dengan imajinasi-imajinasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Selain itu stres juga dapat dikurangi dengan melakukan teknik relaksasi untuk meredakan stres misalnya hipnoterapi. 

Stres dalam Perspektif Islam

            Dari  perspektif  Islam,  stres merupakan  masalah  jiwa  yang perlu  ditangani.  Nor  Azah  (2011)  menjelaskan  al-nafs  adalah  jiwa  yang  membedakan hakikat  manusia  dengan  makhluk Allah yang lain.  Jiwa  dan  perbuatan  yang baik  memerlukan  agama baik.  Diantara perbuatan yang baik  menurut  Imam al-Ghazali  ialah  mampu  membedakan perbuatan  yang  benar  dengan  yang  salah  serta  mampu mengendalikan  hawa nafsu  dengan  hikmah,  akal  dan  agama  (Al-Ghazali,  1982).

            Islam  mempunyai  kaidah  tersendiri  yang berbanding  dengan  apa  yang  telah  digariskan  oleh manusia  dalam  konteks  solusi untuk stres, antara lain :

            Kaidah  tafakkur, yang  bermaksud  merenung stres  dapat  dikendalikan melalui proses ketenangan jiwa. Bertafakur dengan  segala  nikmat  yang  telah  Allah  s.w.t.  berikan  kepada  diri  dari  segi  kesehatan dan  kesempurnaan  diri. Firman  Allah  s.w.t.  yang  artinya: "Tidakkah  kamu memperhatikan  bahwa  Allah  telah  memudahkan  untuk  kegunaan  kamu  apa  yang  ada di  langit  dan  yang  ada  di  bumi,  dan telah melimpahkan kepada  kami nikmat-nikmat Nya yang  zahir  dan  yang  batin?  Dalam hal itu,  ada di antara manusia orang  yang membantah  mengenai  (sifat-sifat)  Allah  dengan  tidak  berdasarkan  sembarang pengetahuan  atau  sembarang  petunjuk;  dan  tidak  juga  berdasarkan nama-nama  kitab Allah  yang  menerangi  kebenaran"  (Al-Qur'an  , surah Luqman  31: 20).

             Selanjutnya, perbanyaklah bersedekah. Harta merupakan titipan Allah  s.w.t.  maka dari itu,  orang  yang bakhil  akan  disempitkan hatinya dan akhlaknya oleh Allah karena mereka sombong dengan karunia Nya.  Hal  ini  dijelaskan dalam surah  al-Baqarah  ayat  245  yang artinya,  "Siapakah orangnya  yang  (mau)  memberikan  pinjaman  kepada  Allah sebagai  pinjaman  yang  baik  (yang  ikhlas)  supaya  Allah  melipatgandakan  balasannya dengan  berganda-ganda  banyaknya?  dan  (ingatlah),  Allah  jugalah  yang  menyempit  dan yang  meluaskan  (pemberian  rezeki)  dan hanya kepada Nyalah  kamu  semua  dikembalikan".

             Berikut adalah berdzikir. Dzikir merupakan  terapi  stres  yang  ditujukan  kepada  penganut  yang  beragama Islam. Ketenangan jiwa  bagi  seorang  insan  adalah  anugerah dari Allah  s.w.t.  yang  tidak  ternilai  harganya. Oleh karena itu, mohonlah  kepada  Allah  s.w.t.  supaya  dikaruniakan  jiwa  yang  tenang dan jauh dari ketegangan.  Pendapat  ini  disokong  oleh  Razali  Salleh  (2010)  yang menyatakan  banyak berdzikir  kepada  Allah  s.w.t.,  memuji,  memohon ampunan dan  keridhohan-Nya, itulah  cara mendapatkan  ketenangan.  Obat penawar untuk mengobati jiwa adalah dengan  banyak  mengingat Allah. Allah  s.w.t.  berfirman yang artinya:  "(yaitu)  orang-orang  yang  beriman  dan  tenang tenteram  hati  mereka dengan  zikrullah. Ketahuilah  dengan zikrullahitu, tenang dan tentramlah hati manusia". Malah  orang  yang  selalu  berzikir  akan  dilindungi  oleh  para  malaikat,  sabda Rasulullah  s.a.w.  "Tidaklah  suatu  kaum  duduk  berdzikir  kepada Allah,  melainkan mereka  dinaungi  oleh  para  malaikat,  diliputi  oleh  rahmat,  turun kepada  mereka  ketengan  dan Allah  SWT  menyebut-nyebut mereka di hadapan  para malaikat  (di langit)."  (HR. Muslim).

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun