Tapi saya yakin setiap dari kita punya baju lebih dari cukup. Terkadang bahkan kita melebihkannya atau sengaja membeli beberapa sebagai cadangan. Kondisi seperti itulah yang perlu peninjauan kembali, perlukah kita membeli lagi yang baru hanya karena itu hari raya?Â
Jika masih kurang yakin kalian perlu tahu bahwa isu tentang darurat sampah tekstil akibat dari fast fashion kembali mencuat di beberapa media di tanah air. Isu ini menyoroti konsumsi fashion secara berlebih yang menimbulkan adanya sampah tekstil akibat dari tren fast fashion.
Data KLHK tahun 2023 menyebut sampah fashion turut menyumbang 2,8% dari total sampah nasional. Artinya di tahun 2023 saja ada sekitar 1,7 juta ton sampah tekstil yang sudah kita tumpuk dan menimbulkan PR baru.
Nyatanya konsumsi pakaian berlebihan yang kita lakukan berdampak juga terhadap lingkungan. Ya, perkara sampah yang itu-itu saja, yang hingga kini masih masih belum jelas ujungnya.
Sampah baju terutama yang berbahan polyester dan nilon tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Bayangkan jika manusia semakin bertambah dan pemakaian baju juga semakin meningkat dan mencemari lingkungan.
Terus apa kita tidak bisa bergaya ketika lebaran? tentu saja bisa dengan sedikit trik dan kreativitas. Ada beberapa kawan yang saya perhatikan menerapkan beberapa cara agar lebaran mereka tetap stylish dan keren. Saya akan coba menjelaskannya.
Pertama, merombak pakaian lama (refashion). Kawan saya yang satu ini lumayan kreatif, ia melihat gamisnya secara bahan masih bagus tapi stylenya sudah ketinggalan, lalu ia mengkombinasikan 2 gamis menjadi satu di tukang jahit langganan kami. Bisa dengan menambah aksen rumbai di bawah, tangan atau menempelkan motif di bagian badan agar terlihat berbeda.
Ia akan berdiskusi dengan penjahit (yang lebih ahli tentang karakteristik baju) dengan pengetahuan tren terbaru yang ia dapat dari internet. Selain memperbarui, ia juga berhasil mengurangi dampak sampah yang kemungkinan timbul jika baju tersebut dibuang.
Kedua, ada kawan saya yang rajin membuat berbagai macam outer. Bisa dari sisaan kain yang ia punya atau rombakan dari baju atau gamis yang sudah ada. Outer ini nantinya dipadukan dengan gamis polos yang sudah ada dengan warna yang senada atau cocok. Jadilah gamis polos yang awalnya kurang menarik menjadi lebih estetik dan terlihat baru.
Saya juga pernah meminjam salah satu outernya untuk saya tiru. Rupanya satu outer bisa dipakai untuk bermacam-macam model baju. Dipadukan dengan gamis, kaos dan celana bahkan rok. Baju yang kita pakai jadi terkesan banyak dan tidak itu-itu saja.
Ketiga, layering ala artis-artis berhijab. Apa ada di antara pembaca yang pernah melihat konten dari Feby Putri di TikTok? Itu lho penyanyi yang menyanyikan lagu "Usik" yang penggalan syairnya seperti ini, "tiada yang meminta seperti ini, tapi menurutku Tuhan itu baik, merangkai ceritaku sehebat ini."