Akhirnya dengan keberanian dan modal seadanya ia memutuskan untuk meninggalkan bimbel tersebut dan membuka kelas gratis untuk anak-anak miskin yang ingin masuk universitas. Angka 30 sendiri menunjukkan jumlah murid miskin yang ia ajar.
Apakah ke 30 anak tersebut pada akhirnya mampu diterima di salah satu universitas ternama di India?
Kalau penasaran, teman-teman bisa segera menontonnya. Sekadar informasi, sampai dengan Super 30 di release, Anand masih mendapat teror dan serangan fisik sehubungan dengan keputusannya meninggalkan bimbel besar dan membuka les gratis untuk anak miskin. Ini bukan sekadar film, ini adalah kisah nyata. Sesuatu yang akan memberi kita pelajaran berharga.
***
Itu tadi beberapa judul film yang saya rekomendasikan untuk teman-teman kompasioner yang tengah berjuang #dirumahaja. Film bukan sekadar hiburan yang menyenangkan, di balik itu semua, banyak hal yang bisa kita pelajari dan terapkan untuk diri dan dunia pendidikan kita.
Akhir kata, semoga pandemi ini segera berlalu dan kita bisa menjalani rutinitas seperti biasa. Sudah terlalu banyak rindu yang kita bendung, rindu dengan kebebasan, rindu dengan perkumpulan dan cengkerama yang sudah menjadi ciri dari bangsa kita, rindu orang tua di kampung, rindu meja dan rekan kerja.