Mohon tunggu...
Patri Adri
Patri Adri Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat kehidupan. ...

Penyuka keindahan spiritual ....

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Manajer Tak Pernah Salah

14 Desember 2018   18:18 Diperbarui: 14 Desember 2018   18:23 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inti administrasi adalah manajeman, sedangkan inti manajeman adalah kepemimpinan. 

Manajeman dalam artian proses, adalah memimpin, mengayomi, membimbing, mengarahkan, dan memutuskan  setiap kebijakan  perusahaan dalam pola kepemimpinan yang baik dan benar.

Manager dalam pengertian oknum, adalah seseorang yang bertanggung jawab dan mengorganisir  proses penyelenggaraan kerja  agar berjalan lancar, dan mendapatkan hasil sesuai kebijakan perusahaan.

Karyawan yang memiliki kemampuan dalam bekerja, adalah modal tak ternilai  bagi perusahaan. Karena dari merekalah tugas -tugas manajer akan dapat dilaksanakan, dan akan membuahkan hasil, sehingga produktifitas perusahaan, akan sesuai dengan harapan dan target yang telah ditetapkan.

Dalam praktek terkadang kemampuan dan efektivitas kerja para karyawan menjadi "brantakan" karena ulah manajer yang berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai dan falsafah seorang manajer. Perilaku seperti itu terjadi karena rasa ego, merasa berkuasa, merasa paling mengetahui segala hal, sehingga apa yang dilakukan atau sedang dilakukan oleh karyawan, sering dipandang sebelah mata - walaupun  pada akhirnya diterima.

Kehadiran sang manajer dianggap sebagai neraka, ibarat kata, untuk tersenyumpun, para karyawan harus berhati-hati. Itulah sebabnya ketika sang manajer tidak masuk kantor, atau sedang keluar kota, maka itu akan menjadi kebahagiaan yang didambakan, mereka akan hingar-bingar dalam tawa dan canda sambil terus bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Manajer yang berperilaku seperti itu, bisa jadi adalah, seseorang yang mempunyai hubungan kekerabatan dengan pemilik perusahaan, atau mungkin memiliki saham dari perusahaan., termasuk  manajer yang lahir di perusahaan tersebut, artinya tidak pernah bekerja di tempat lain. Dan karena hubungan kekerabatan, yang bersangkutan langsung memegang jabatan sebagai manajer.

Belum lagi, karena lingkup pergaulan, pengalaman, latar belakang pendidikan, membuat yang bersangkutan tidak berusaha untuk mempelajari, mengetahui dan memahami, apa dan bagaimana tugas dan tanggung jawab seorang manajer yang baik melalui literatur-literatur yang ada. Dan jadilah dia seorang manajer yang otoriter,  tidak mempunyai kemampuan  menciptakan rasa nyaman di lingkungan kerja. Perilaku yang buruk dari sang manajer akan menjadi bahan pergunjingan sesama karyawan. Padahal kepemimpinan - yang baik dan benar, adalah inti dari manajeman.

Disamping upah,  kenyamanan  bekerja, adalah salah satu pilar yang mampu menopang, dan mempertahankan keberlangsungan para pekerja untuk bekerja dengan baik dan benar.

Memang dalam kondisi tertentu para karyawan akan terus berjibaku dalam rangka mempertahankan hidup. Karyawan berada dalam situasi yang penuh dengan ketegangan, manakala sang manajer hadir dalam keseharian. Para karyawan akan terus dan terus  "menabung" stres.  Dan ketika tiba waktunya tabungan itu akan pecah, saat mendapat jawaban bahwa dia diterima bekerja di perusahaan lain. Atau belum ada pekerjaan baru, namun sudah tak tertahankan dengan ulah sang manajer, maka dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Sangat disayangkan, jika jajaran direksi mempertahankan seorang manajer yang berperilaku seperti itu. Tetapi memang adalah buah simalakama bagi jajaran direksi, karena manajer yang bersangkutan  berada dalam garis kekerabatan yang sangat dekat dengan pemilik perusahaan, sebutlah adik atau anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun