Desa Karangampel merupakan salah satu desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, namun masih terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kurangnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan publik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kepemimpinan dan kinerja perangkat desa yang masih perlu diperkuat.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Buruknya kinerja perangkat desa terlihat dari kurangnya tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kurangnya kemampuan teknis dan informasi perangkat desa, serta kurangnya pemahaman perangkat desa terhadap tugas-tugas tertentu. Terlihat kinerja perangkat desa di Kantor Kepala Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis secara umum sangat baik. Kendala yang timbul dalam pelaksanaan tugas perangkat desa antara lain rendahnya kualitas sumber daya manusia, belum memadainya sarana dan prasarana, serta kurangnya komunikasi dan koordinasi antar perangkat desa.
Dalam konteks penjelasan tersebut, ditemukan bahwa kinerja aparatur desa di kantor Kepala Desa Kalangampel masih kurang memuaskan, terlihat dari faktor-faktor berikut ini:
1. Kurangnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya.
Contoh : ada perangkat desa yang masih menunggu penyelesaian pekerjaannya karena tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, seperti menyiapkan daftar hadir peserta rapat dan perlengkapan administrasi lain yang diperlukan untuk rapat.
2. Kurangnya pemahaman staff desa mengenai tugas-tugas tertentu.
Contoh: diketahui terjadi kesalahan pada saat menyiapkan surat rekomendasi identifikasi kecamatan dan kecamatan diminta kembali ke desa.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dalam pelaksanaan tugas perangkat desa  Kantor Kepala Desa Karangampel. Kecamatan Balegbeg, Kabupaten Ciamis. Sumber daya lainnya termasuk melibatkan staff desa melalui pendidikan dan pelatihan, menyelaraskan pengetahuan dan pandangan mengenai tujuan yang ingin dicapai, dan memaksimalkan anggaran yang ada untuk menutupi sumber daya yang dibutuhkan. Hal ini termasuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pejabat desa.
