Mohon tunggu...
Jonathan Prima
Jonathan Prima Mohon Tunggu... -

anak muda pencinta demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden SBY, Man Off The Year 2014 Bidang Politik

8 Oktober 2014   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:52 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang berakhirnya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 20 Oktober 2014, kondisi bangsa sudah menunjukkan sedikit kemajuan dibeberapa bidang. Keamanan terasa lebih baik, stabilitas politik cukup mantap walaupun sempat hangat pada akhir 2013 dan awal 2014 karena dipanasi oleh separatis di perbatasan beberapa pulau. Ketertiban masyarakat cukup terkendali meskipun ada keresahan karena luapan lumpur di Sidoarjo serta letupan kecil di Papua. Tetapi laporan jajak pendapat yang diadakan oleh salah satu lembaga survey pada awal Desember 2013 menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat masih cukup tinggi terhadap pemerintahan SBY terhadap perbaikan penegakan hukum, politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa bahwa 67 persen responden yang menganggap kondisi politik sudah baik, hampir 65 persen menganggap kondisi keamanan baik, hanya kurang dari 45 persen yang anggap kondisi ekonomi cukup baik, 55 persen nyatakan kondisi penegakan hukum relatif baik, dan 30 persen menyatakan kondisi kesejahteraan sosial sudah baik. Dengan kata lain persentase masyarakat yang menyatakan kondisi masyarakat Indonesia sudah membaik hampir mencapai 2/3 jumlah penduduk. Ini tidak terlepas dari kerja keras pemerintahan SBY, patut diapresiasi.

Presiden SBY seharusnya layak menyandang sebagai People of the Year 2014 untuk bidang politik. Tentu ada yang bertanya, apa prestasi spektakuler Presiden dalam bidang itu jika harus mendapat award dan menganggap beliau layak dinobatkan menjadi People of the Year 2014? Apa pula faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian positif publik terhadap prestasi Presiden SBY?

Bila dilihat dari approval rate atau tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY, kepercayaan masyarakat Indonesia pada Presiden SBY amat tinggi. Hampir 7 dari 10 warga yang punya hak pilih, atau 67%, merasa puas dan sangat puas dengan prestasi Presiden SBY selama ini. Tingkat kepuasan ini naik secara signifikan dibanding awal tahun 2014. Pada waktu itu tingkat kepuasan terhadap SBY sekitar 55%. Padahal sebelumnya, pada September 2013, popularitas Presiden SBY masih 51%. Nampaknya, naik-turunnya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden SBY amat dipengaruhi oleh kepuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional. Pada saat keadaan ekonomi nasional dipandang kurang baik, popularitas Presiden rendah, sebaliknya pada saat kondisi ekonomi nasional dipandang baik popularitas Presiden tinggi.

Naik turunnya evaluasi positif-negatif tentang kondisi ekonomi nasional terkait dengan bagaimana publik menilai kinerja pemerintah dalam mengatasi isu-isu ekonomi spesifik seperti pengurangan kemiskinan dan pengangguran, ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan pokok, terutama BBM, pengendalian nilai rupiah, investasi, dan pembangunan infrastruktur. Di samping itu, evaluasi atas kinerja pemerintah dalam menanggulangi isu-isu ekonomi terkait erat dengan evaluasi publik atas kinerja para menteri ekuin. Secara umum, para menteri ekuin dinilai publik hanya berkinerja biasa-biasa aja, walapun tidak buruk, dan ini mendorong kepuasan publik terhadap kinerja Presiden SBY.

Faktor politik hukum dan keamanan juga menentukan evaluasi positif publik terhadap kinerja Pemerintah. Penanganan konflik komunal, separatisme, pemberantasan Narkoba, penciptaan ketertiban umum, adalah beberapa  indikator penting dari isu politik-hukum-keamanan, dan sejauh ini Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II di bawah pimpinan Presiden SBY dipandang telah bekerja baik dalam mengatasi isu-isu tersebut. Dibanding para menteri ekuin, anggota kabinet Polhukam secara umum dinilai cukup baik oleh publik, tapi efek penilaian tersebut terhadap penilaian atas kinerja Presiden SBY tidak sekuat pengaruh penilaian atas prestasi dalam bidang ekonomi. Tidak munculnya calon-calon baru Presiden karena rekrutmen elite politik mengalami kemandegan selama hampir 40 tahun, dan kinerja incumbent yang memuaskan dalam bidang polhukam dan bidang ekonomi adalah faktor-fktor yang lebih berpengaruh pada penilaian atas Presiden SBY, Presiden adalah pemimpin yang selalu populer di mata rakyat.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun