Mohon tunggu...
3CJasmine Izzah Sachmaso
3CJasmine Izzah Sachmaso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menonton film dan bermain game, topik/konten yang saya suka yaitu musik dan tentang film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Amanah dalam Jual Beli

17 Desember 2022   08:24 Diperbarui: 17 Desember 2022   08:40 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maraknya penipuan jual beli di jaman sekarang menimbulkan banyak kerugian bagi penjual maupun pembeli, masyarakat menjadi resah karena banyaknya kasus penipuan. Contoh pada kasus jual beli online, semakin berkembangnya teknologi sekarang banyak platform jual beli yang bisa dilakukan secara online, banyak juga masyarakat yang menyalahgunakan platform tersebut. Karena sifatnya online mudah sekali orang melakukan penipuan seperti mencantumkan referensi foto yang tidak sesuai dengan barang aslinya, atau memberi deskripsi barang yang sangat detail untuk mengambil hati para pembeli tetapi setelah barang diterima produknya sama sekali tidak sesuai atau ada cacat dan kerusakan. 

Penipuan seperti ini tidak hanya merugikan pembeli karena mendapatkan barang yang tidak sesuai, hal tersebut bisa merugikan penjual juga seperti orang-orang tidak akan percaya lagi untuk belanja di tokonya atau penjual bisa juga dilaporkan ke pihak yang berwajib. Selain itu, penjual yang tidak amanah atau suka menipu akan merasa tidak tenang karena mereka mendapatkan uang dari hasil menipu dan akan mendapat ganjaran atas apa yang mereka perbuat dari Allah, karena Allah maha mengetahui.

Definisi Amanah

Amanah adalah salah satu sifat dari para nabi, yang diartikan sebagai orang yang dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab (Abidin, 2017; Shuhari et al., 2019; Tekke et al., 2018). Amanah merupakan daya tarik (pengikat) dalam hubungan interpersonal manusia, tanpa amanah kehidupan manusia akan hancur, tidak ada rasa percaya, khianat dan rasa permusuhan (Hamka, 1990). Selain itu, konsep amanah tidak hanya diterapkan pada level individu, tetapi juga pada level pendidikan, organisasi, komersial dan finansial (Kalbarini dan Suprayogi, 2015; Prihatiningrum dan Premono, 2012. Secara konseptual, kepercayaan sangat dekat dengan konsep psikologis seperti kepercayaan, kehandalan, tanggung jawab dan kejujuran. Tekke dkk. (2018) menunjukkan bahwa amanah dikaitkan dengan peningkatan harga diri, pengetahuan diri, empati dan tanggung jawab sosial.

Orang dengan karakteristik dan perilaku yang amanah biasanya memiliki perilaku yang bertanggung jawab, percaya diri, berpikir positif, sehingga mereka memiliki hubungan yang positif dengan orang lain dan pada akhirnya memberikan efek positif pada keadaan psikologisnya. Jika dilihat dari perspektif Islam berdasarkan sumber Al Qur'an dan Hadist, amanah cenderung merupakan sebuah sifat (Sari & Sofia, 2018). Namun, sifat amanah juga berubah sesuai dengan situasi (status) dan tercermin dalam perilaku amanah. Intinya, amanah merupakan sifat dasar seorang mukmin yang mempengaruhi pemikiran dan perilakunya. Artikel ini mengupas tentang konsep dan definisi amanah dalam jual beli dan pendekatan muamalah.

Pentingnya Amanah

Apa pentingnya amanah? Amanah merupakan nilai yang menjadi acuan dalam berperilaku yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amanah memainkan peran penting dalam keadaan psikologis dan perilaku individu (Samsudin dan Islam, 2015). Selain itu, amanah merupakan landasan yang kuat dalam hubungan antar individu, organisasi, dan negara. Tanpa perilaku amanah, tidak ada kepercayaan dalam hubungan manusia atau organisasi. Hasilnya adalah perilaku curang, korup, kriminal dan tidak bertanggung jawab (Kholmi, 2012). Dengan demikian, amanah memungkinkan orang untuk menghilangkan kebodohan, ketidakadilan, penipuan dan sejenisnya dari masyarakat, yang menciptakan lingkungan yang lebih damai (Hamka, 1990; Samsudin dan Islam, 2015).

Begitu pula dengan jual beli, amanah sangat diperlukan saat melakukan aktivitas jual beli, dalam Islam salah satu syarat terjadinya aktivitas jual beli yang baik adalah tidak adanya kecurangan atau penipuan. Amanah jual-beli mengacu pada hal-hal yang membutuhkan amanah dari penjual, karena dia telah memberikan informasi kepada pembeli yang menjadi kepercayaannya. Oleh karena itu, jual beli amanah merupakan transaksi yang dibangun atas dasar saling percaya. (al-Mausu`ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, 9/8).

Secara teoritis, jual beli amanah terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Jual beli wafa' (pemenuhan janji), jual beli Murabahah (kesepakatan untung), jual beli Tauliyah (kewenangan), jual beli wadhi`ah (harga jual lebih rendah daripada harga beli) dan jual beli mustarsal (memaksa). Memiliki sifat amanah dalam jual beli akan mendekatkan diri pada keberkahan hidup, sifat amanah merupakan bukti keimanan seseorang.

Salah satu kisah tentang sifat amanah dalam jual beli ini adalah pada sifat amanah rasulullah SAW, seorang umat muslim yang teladan dalam beribadah dan juga dalam berbisnis. Sebelum fokus dengan tugas kenabiannya, Nabi Muhammad Muda dikenal sebagai seorang pedagang dan pengusaha yang amanah. Rasulullah dikenal sebagai pedagang besar dengan kejujuran, kemuliaan dan amanahnya dalam berbisnis sehingga membuat beliau mendapat gelar al-Amin (yang terpercaya).

Dampak Amanah dalam jual beli

Pasti kita sering mendengar bahwa hidup yang penuh dengan amanah akan terasa aman dan nyaman. Karena sekecil apapun amanah yang dilaksanakan, akan memberikan efek positif berupa kebaikan. Dan sekecil apapun amanah yang disia-siakan, pasti akan menimbulkan efek negatif berupa keburukan. Dampaknya tidak hanya mengenai diri sendiri tetapi bisa juga mengenai orang lain atau bahkan masyarakat. Seorang mukmin yang bekerja mencari nafkah dengan cara yang baik dan halal, maka akan memberikan dampak positif berupa ketenangan jiwa dan kebahagiaan bagi keluarganya. Selain itu, ia dapat memberikan sedekah dan infak kepada yang membutuhkan. Sebaliknya, seseorang yang mencuri atau merampok akan menimbulkan efek negatif berupa hal-hal buruk bagi dirinya dan keluarganya.

Oleh karena itu, berbuat amanah saat jual beli dalam islam wajib dan sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap diri kita, ketika kita menjalankan amanah dengan benar maka akan tumbuh rasa ketenangan serta kenyamanan dalam jiwa kita. Selain itu, orang yang mempunyai sifat dan perilaku yang amanah cenderung memiliki self-esteem yang tinggi karena mereka cenderung memiliki perilaku tanggung jawab, percaya diri, berpikir positif sehingga memiliki relasi positif dengan orang lain yang pada akhirnya memberikan pengaruh positif pada kondisi psikologisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, F., Z & Khairudin. (2017). Penafsiran ayat-ayat amanah dalam al-qur'an [the interpretation of amanah verses in al-qur'an]. Jurnal Syahadah, 5(2), 120--144.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun