Masjid adalah pusat kegiatan umat islam. Masjid memiliki fungsi signifikan dalam rangka pembinaan umat islam. Dengan banyak berdirinya masjid di berbagai wilayah di tanah air maka dakwah akan berjalan lebih mudah dan intens.
Untuk itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) intens mendorong masyarakat untuk membangun masjid. Tak hanya mendorong pembangunan masjid, LDII juga rutin mengajak masyarakat aktif dalam kegiatan keagamaan yang dipusatkan di masjid.Musyawarah, nasehat agama, dan pengajian adalah beberapa contoh kegiatan yang sering berlangsung di dalam masjid binaan LDII.
Dalam lingkup LDII sendiri beragam pengajian diperadakan. Mulai dari pengajian tingkat kanak-kanak, pemuda, dewasa hingga manula. Intensitasnya paling tidak 2-3 kali dalam seminggu.
Usaha LDII dalam menggiatkan pembangunan dan pemafaatan masjid telah tampak di berbagai belahan dunia. Salah satu masjid binaan LDII terletak di Desa Gadingmangu, Kec. Perak, Kab. Jombang, Provinsi Jawa Timur.
[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Tampak Masjid Luhur Nurhasan dari jalan Desa Gading Mangu, dok. pribadi"][/caption]
Masjid ini bernama Masjid Luhur Nurhasan. Lokasinya berjarak sekitar 400 meter dari Pasar Jeruk. Jika ada naik kendaraan dari arah Kertosono, Nganjuk menuju Surabaya maka masjid ini berada di sisi kiri jalan.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Masjid Luhur Nurhasan, dok. pribadi"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Penulis (tengah) ditemani santri Ponpes Gading Mangu"][/caption]
Rumah Allah ini dibangun dengan meniru konstruksiMasjid Nabawi yang ada di Madinah. Ukurannya sendiri terbilang jumbo. Masjid ini memiliki 3 lantai dan memiliki 5 buah menara. Empat buah menara yang menyatu dengan bangunan masjid. Dan 1 buah menara tepat berada di depan atau sisi timur masjid. Selain itu, lantai dan dinding masjid terbuat dari marmer.
Janganlah heran jikalau masjid ini bukan terletak di tengah kota. Melainkan masjid yang cantik nan megah ini mengambil lokasi di tengah desa. Karenanya, masjid dikelilingi oleh persawahan dan rumah warga.
Pada malam hari masjid yang menjadi kebanggaan warga Kab. Jombang ini menampakkan warna yang memukau. Cahaya warna-warni berpendar kesegala penjuru. Sungguh kreasi yang menawan.
[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Masjid Luhur Nurhasan dimalam hari, sumber : dok. pribadi"][/caption]
Masjid yang dibina oleh LDII ini adalah bagian dari Pondok Pesantren Gading Mangu 2. Masjid ini pula bernaung dibawah bendera Yayasan Budi Utomo.
Saat ini, ponpes yang berdiri pada tahun 1950 ini mendidik siswa (i) sebanyak 3.500 orang. Mulai dari tingkat SMP, SMA dan SMK.
Sekolah yang ada dilingkup Budi Utomo menerapkan metode boarding school. Kebanyakan peserta didik diasramakan. Para santri mondok sambil bersekolah. Nantinya mereka akan menjadi ustadz-ustadzah. Mereka dipersiapkan untuk menjadi muballigh handal yang akan berdakwah di tengah masyarakat.
Saat penulis berkunjung ke sana pada pertengahan Januari 2014 yang lalu penulis menyempatkan melihat aktifitas pendidikan yang ada disana.
Saat pagi buta, siswa (i) mengerjakan sholat subuh berjamaah. Usai sholat subuh, para santri mengikuti pengajian hingga pukul 06.00 pagi. Setelah itu, mereka melakukan kerja bakti, mandi, sarapan dan bersiap-siap untuk masuk kelas.
Usai sholat dzuhur, siswa mengikuti kelas pengajian. Usai sholat asar berjamaah di masjid, santri berolahraga. Mulai dari basket, futsal dan bola voli.
Setelah sholat maghrib, santri bergiliran membaca atau menderes Alquran. Usai sholat isya kegiatan diisi dengan pengajian hingga pukul 22.00 malam.
Pada sepertiga malam yang akhir siswa pondok bangun malam. Mereka mengerjakan sholat dan doa malam. Sebab, pada saat itu Allah turun ke langit dunia. Sepertiga malam yang akhir adalah waktu mustajab untuk berdoa.
Demikian sekilas rutinitas yang ada di Ponpes Gading Mangu. Dari itu, tak ada salahnya anda menyempatkan diri untuk berkunjung kesana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI