Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah Plus Minus Jadi Orang Kaya dan Miskin

18 April 2014   16:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:31 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebenarnya tak ada bedanya antara orang kaya dan miskin. Masing-masing ada plus dan minusnya.

Kelebihan orang kaya ialah ia dapat menggunakan hartanya untuk jalan Allah SWT. Dengan itu, ia dapat meraih surga yang tinggi sebab harta yang ia miliki. Ia dapat mengeluarkan infak sabilillah sehingga ia dapat meraih pahala dari itu.

Namun, kekurangannya, jika si kaya tak dapat menggunakan hartanya untuk kebaikan maka hartanya akan jadi ular botak yang akan menggigit si empunya harta. Ditambah lagi emas dan peraknya akan mengecos tubuhnya. Tak hanya itu, orang yang punya banyak harta lebih lama masuk surga dari pada orang miskin. Orang kaya harus menunggu 40 tahun setelah orang miskin masuk ke dalam surga.

Kelebihan orang miskin ialah doanya mustajab. Orang yang punya perut yang sering dalam keadaan lapar maka doanya makbul. Disamping itu, dihari kiamat orang miskin akan lebih dulu masuk surga 40 tahun sebelum orang yang berpunya. Namun, disisi lain, kefakiran itu hampir menjadikan kufur.

Intinya, miskin atau kaya adalah cobaan. Tak perlu takjub melihat orang yang punya rumah dan mobil milyaran rupiah. Jangan pula mencemooh orang yang hidup dalam kekurangan.

Penulis belajar di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Makassar, Jumat 18/4/2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun