Sebenarnya tak ada bedanya antara orang kaya dan miskin. Masing-masing ada plus dan minusnya.
Kelebihan orang kaya ialah ia dapat menggunakan hartanya untuk jalan Allah SWT. Dengan itu, ia dapat meraih surga yang tinggi sebab harta yang ia miliki. Ia dapat mengeluarkan infak sabilillah sehingga ia dapat meraih pahala dari itu.
Namun, kekurangannya, jika si kaya tak dapat menggunakan hartanya untuk kebaikan maka hartanya akan jadi ular botak yang akan menggigit si empunya harta. Ditambah lagi emas dan peraknya akan mengecos tubuhnya. Tak hanya itu, orang yang punya banyak harta lebih lama masuk surga dari pada orang miskin. Orang kaya harus menunggu 40 tahun setelah orang miskin masuk ke dalam surga.
Kelebihan orang miskin ialah doanya mustajab. Orang yang punya perut yang sering dalam keadaan lapar maka doanya makbul. Disamping itu, dihari kiamat orang miskin akan lebih dulu masuk surga 40 tahun sebelum orang yang berpunya. Namun, disisi lain, kefakiran itu hampir menjadikan kufur.
Intinya, miskin atau kaya adalah cobaan. Tak perlu takjub melihat orang yang punya rumah dan mobil milyaran rupiah. Jangan pula mencemooh orang yang hidup dalam kekurangan.
Penulis belajar di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Makassar, Jumat 18/4/2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI