[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="dunia makin gila"][/caption] Ada-ada saja dinegeri ini, entah dunia sudah gila, sedang gila atau memang gila sudah?:D Ya, kemarin ada seorang kompasianer yang saya sarankan untuk berobat kerumah sakit jiwa, karena ulah-ulahnya dikompasiana. Eh.. ketika si XYZ itu tidak muncul beberapa hari ini, Eh.. malah berita gila terbit dikompas, yang beberapa artikel kompasiana juga memuat akan berita ini. Namun, alangkah sayangnya juga bagi saya kalau melewatkan isu topik sakit jiwa ini. ahhah Ya, bagaimana tidak gila. Hanya gara-gara sandal jepit bisa berujung kepengadilan yang ujung-ujungnya berujung di penjara. Yang lebih gila, kasus ini terjadi antara anak dibawah umur dengan seorang polisi. Dimana polisi tega menghajar anak dibawah umur tersebut gara-gara sandal jepit yang berapalah harganya. Bhakan dia punya gaji lagi untuk membeli yang baru, kalaupun itu betul2 diambil oleh anak tersebut. Apalagi anak tersebut belum terbukti yang mengambilnya. [caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="inilah barang bukti sandal jepit yang berujung kepengadilan"][/caption] dan yang membuat kasus ini paling gila adalah ketika polisi tersebut mengatakan dia mengalami kontak batin dengan sepasang sandal jepit tersbut, sungguh gila.. hahaha :D ini kutipan berita kompas tsb; "..saat hakim Rommel F Tampubolon dan sejumlah pengacara AAL bertanya, bagaimana Rusdi yakin itu sandal miliknya, Rusdi menjawab, ”Saya ada kontak batin saat melihat sandal itu.” :D :D ada-ada saja, silahkan cek beritanya disini Kontak Batin dengan Sandal Jepit! Padahal, sebelumnya saya sempat membuat tulisan mengenai apresiasi yang tinggi buat polisi atas pembinaan generasi muda, ya apalagi kalau bukan pembinaan anak punk di Aceh. Tapi, ya.. namanya polisi kan tergantung manusianya dan pimpinannya itu sendiri. Kalau di Aceh, kapolda bersama pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh bahu membahu dalam membina Generasi muda seperti anak punk dan pencegahan terhadap aliran sesat. Kita harapkan supaya Polisi kedepan Selain didik dengan "Hard skill" juga harus dibekali dengan "Soft Skill" Menyangkut hal sperti ini, sejenak kita Kembali ke Kapolda Aceh, beliau mengatakan; Kedepan polisi yang diterima berbasis Pasantren. Artinya orang-orang dipasantren memiliki Soft skill yang lebih. Semoga saja..supaya negeri ini lebih aman dan damai dengan adanya polisi2 yang beriman dan berakhlak. Tulisan yang menginspirasi tulisan ini; Polisi Indonesia Lebih Hebat !
