Mohon tunggu...
30 nisma sayyidatin
30 nisma sayyidatin Mohon Tunggu... pelajar

hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati Yang Keras

23 September 2025   11:40 Diperbarui: 23 September 2025   09:30 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Clara dan Nisma telah menjadi teman baik sejak duduk di bangku kelas 10 SMA. mereka sering berbagi cerita dan pengalaman hidup, di suatu hari Nisma pergi mengunjungi Clara di rumah nya. 

"Clara, aku merasa kamu berbeda sekarang, aku merasa sedih melihat keadaan mu akhir akhir ini" Kata Nisma, "kamu terlihat jauh berbeda dari yang aku kenal" 

Clara menatap Nisma dengan mata yang keras "aku baik baik saja Nis, tenang aja ga perlu khawatir" ucap Clara 

" Tapi Clar,aku tau kamu sedang mengalami kesulitan,kamu ga perlu nyimpen semua nya sendiri, kamu bisa cerita sama aku ngga perlu bersikap tertutup gini" bantah nya Nisma

Clara menggelengkan kepala "aku tidak perlu bantuanmu nis, ak bisa mengatasi nya sendiri "

Nisma merasa sedih melihat perubahan pada Clara " Clar, aku hanya ingin membantu mu aku hanya ingin menjadi temanmu yang sebenarnya, apa itu salah? "

Clara menoleh ke arah Nisma dengan wajah muramnya " Aku tidak butuh teman seperti mu, sekarang aku hanya ingin waktu sendiri"

Nisma merasa sangat sakit hati dengan jawaban Clara. Dia tidak mengerti mengapa Clara menjadi keras dan tidak mau menerima bantuan nya, sifat dia sangat berbeda tidak seperti dulu awal perkenalan nya dengan dirinya 

Beberapa hari kemudian, Nisma bertemu dengan Ayah Clara lalu ia bertanya 

"Om, apa yang sudah terjadi dengan Clara? dia terlihat sangat berbeda akhir akhir ini, tidak seperti biasa nya" tanya nya nisma dengan  nada sedikit sedih

Ayah Clara hanya menundukkan kepala  dan menjawab "Clara sedang mengalami kesulitan besar Nisma , Ibunya meninggal dari beberapa minggu yang lalu, dan Clara merasa sangat sedih. Dia tidak tau cara mengatasi kesedihan nya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun