Mohon tunggu...
Azka Baihaqy
Azka Baihaqy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Sedang belajar disalah satu kampus di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perbandingan Historiografi Buku "Sejarah Daerah Jawa Timur" dan "Sejarah Daerah Jawa Tengah"

16 Januari 2021   21:46 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:57 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam menulis sejarah seorang sejarawan tentunya menggunakan metode penulisan sejarah. Metode tersebut dibagi menjadi 4 bagian yakni Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Historiografi merupakan bagian akhir dari penulisan sejarah. Setelah terkumpulnya sumber – sumber (heuristik), para sejarawan mengecek keabsahan sumber tersebut (verifikasi).

Setelah valid, barulah para sejarawan menginterprasi pemikirannya. Yang terakhir, barulah peristiwa sejarah tersebut bisa ditulis, proses inilah yang disebut historiografi. Abdurrahman (1999: 79) mengatakan bahwa historiografi adalah cara penulisan, pemaparan, atau laporan dari hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan, dari penulisan itu akan terlihat bagaimana gambaran proses penelitian sejak fase perencanaan hingga penarikan kesimpulan.

Di Indonesia, para ahli sepakat membagi historiografi Indonesia menjadi tiga bagian. Yang pertama historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.  Historiografi tradisional merupakan tulisan sejarah yang ditulis sebelum kedatangan bangsa barat ke Nusantara. 

Kebanyakan tulisan di zaman ini mengandung unsur mistis dan tidak masuk akal. Historiografi kolonial merupakan tulisan sejarah yang ditulis pada zaman bangsa barat masuk ke Nusantara. Tulisan ini biasanya bersifat nerlandosentris atau bersudut pandang bangsa Belanda. 

Historiografi Modern merupakan tulisan sejarah yang ditulis setelah adanya pergerakan nasional. Tulisan di zaman ini bersifat Indonesiasentris atau bersudut pandang bangsa Indonesia.

Historiografi sendiri memiliki banyak fokus yang dibahas. Tema – tema yang diangkat juga sangatlah banyak. Contohnya seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, dan masih banyak lagi. Banyaknya tema tersebut dikarenakan banyak hal yang perlu ditulis untuk kedepannya. Supaya masyarakat bisa tau bagaimana sih sejarah kita dari aspek – aspek tersebut.

Tetunya sejarah – sejarah daerah juga tak kalah penting. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan potensi suatu daerah diperlukan historiografi dari daerah tersebut. Historiografi daerah itu bisa digunakan untuk pemerintah dalam hal mengambil suatu kebijakan.

Masyarakat juga dapat mengetahui sejarah daerah yang ditinggalinya. Dalam kehidupan suatu daerah pasti terdapat cerita pahit dan juga cerita yang manis. Di dalam buku “sejarah daerah jawa timur” dan “sejarah daerah jawa tengah” menjelaskan bagaimana perkembangan dua provinsi tersebut dari zaman prasejarah hingga zaman pasca kemerdekaan.

Pembahasan Buku Sejarah Daerah Jawa Timur

Ditulis dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan sastra Indonesia Daerah di Jakarta ini lumayan lengkap membahas sejarah dari daerah Jawa timur. Buku terbitan tahun 1978 ini berisi 303 halaman serta terdapat 8 bab didalamnya.

Bab I berisi tentang pendahuluan dari buku ini. erdapat permasalahan dan ruang lingkup penilitian yang berisi latar belakang ditulisnya buku ini. Penulis menjelaskan untuk memelihara kebudayaan diperlukan pencatatan atau penulisan sejarah yang kelak dapat dibaca oleh masyarakat daerah tersebut. Jawa Timur sebagai suatu daerah memberikan banyak bukti sejarah dari masa prasejarah sampai pasca kemerdekaan. Bab I sudah cukup menjelaskan dan menggambarkan bagaimana isi dari buku ini.

Bab II menjelaskan bagaimana keadaan Jawa Timur di masa prasejarah. Dari bukti yang dikumpulkan, kehidupan paling tua di Indonesia terdapat di daerah Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Pada bab II, penulis menjelaskan peninggalan – peninggalan pada zaman pra sejarah menjadi beberapa bagian. Penulis juga menjelaskan dengan baik dan terperinci.

Bab III menjelaskan bagaimana masyarakat Jawa Timur mulai mengenal sistem pemerintahan dan kenegaraan. Pada bab ini dijelaskan bagaimana kerajaan – kerajaan seperti Kerajaan Kanjuruhan itu muncul hingga jaman keemasan Majapahit. Setelah membahas perkembangan bagaimana kerajaan – kerajaan, bab ini menjelaskan bagaimana perkembangan seni lukis, agama, bangunan, politik, hingga kehidupan sosial masyarakat Jawa Timur pada jaman itu secara menyeluruh.

Bab IV menjelaskan bagaimana Jawa Timur di abad ke 16 sampai 19. Diawali penjelasan bagaimana Kerajaan Majapahit runtuh karena datangnya Agama Islam di Indonesia. Kedatangan bangsa Eropa juga dijelaskan mengapa mereka datang ke Jawa Timur. Invasi kerajaan Mataram Islam ke Jawa Timur dijabarkan secara detail tetapi urutan – urutannya kurang jelas. Pemberontakan – pemberontakan masyarakat Jawa Timur atas Belanda juga terjadi di Dalam bab ini. Perkebunan juga mulai muncul pada bab ini dan dijelaskan secara jelas. Kehidupan sosial, agama, pendidikan, dan kesenian masyarakat Jawa Timur juga dikemas secara baik dibuku ini.

Bab V menejlaskan bagaimana Jawa Timur di abad ke 19 – 20. Diawali dengan kehidupan pemerintahan dan kenegaraaan masyarakat Jawa Timur di bawah kekuasaan Hindia Belanda. Lalu dilanjutkan penjelasan bagaimana kehidupan masyarakat Jawa Timur di masa Hindia Belanda yang didominasi oleh berkebun. Setelah itu penjelasan kehidupan seni budaya juga dikemas secara lengkap. Mulai dari bagaimana pendidikan di Jawa Timur yang berbasis pesantren hingga didirikannya HBS dan lain – lain. Lanjutannya merupakan penjelasan kepercayaan masyarakat Jawa Timur. Perkembangan Agama Kristen di Jawa Timur dijelaskan secara lengkap sampai ke akar – akarnya. Lalu kehidupan intelektual masyarakat Jawa Timur dijabarkan cukup jelas di Bab ini.

Bab VI menjelaskan bagaimana Jawa Timur di Jaman Kebangkitan Nasional (1900 – 1942). Pada bab ini keadaan pemerintahan dan kenegaraan masyarakat Jawa Timur rata – rata masih dibawah kepemimpinan Hindia Belanda. Lalu munculnya kota – kota baru juga dijelaskan di bab ini. Kaum Pergerakan di Daerah Jawa Timur mulai muncul pada zaman ini. Adanya politik etis mendukung munculnya gerakan ini. Tokoh – tokoh pergerakan nasional juga muncul di Jawa Timur dan dijelaskan sangat ciamik di dalam buku ini. Lalu penyelenggaran hidup dalam Masyarakat Jawa Timur juga dijelaskan lumayan lengkap di bab ini. Kehidupan seni budaya pada masa itu juga dijelaskan lumayan lengkap oleh para penulis. Pendidikan pada masa itu juga disinggung oleh para penulis dan dijelaskan lumayan lengkap.

Bab VII menjelaskan bagaimana keadaan Jawa Timur pada masa Jepang. Keadaan pemerintahan dan kenagaraan pada masa Jepang dijelaskan secara lengkap. Sikap masyarakat Jawa Timur juga disinggung di bab ini. Keadaan sosial masyarakat Jawa Timur juga dijelaskan di bab ini. Pendidikan pada zaman Jepang diubah dari yang semula tidak boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya menjadi boleh. Bab ini cukup lengkap membahas pengaruh Jepang pada masyakarat Jawa Timur.

Bab VIII menjelaskan bagaimana Jawa Timur pasca meredeka. Keadaan pemerintahan dan kenegaraan Jawa Timur bisa dibilang menjadi tonggak RI. Jawa Timur sering menjadi tempat penting bagi tokoh pendiri bangsa. Kejadian – kejadian yang sudah kita pelajari sejak SD hingga SMA juga dijelaskan secara terperinci di bab ini. Perkembangan Jawa Timur pada masa kemerdekaan dijelaskan sangat lengkap di bab ini dan sudah bagus.

Mungkin itu saja pembahasan buku “Sejarah Daerah Jawa Timur”. Buku ini sangat cocok jika dijadikan salah satu sumber penulisan. Karena banyak kejadian – kejadian yang kurang popular di masyarakat dijelaskan secara detail di buku ini. Kelemahan buku ini berada di tata letak pembahasan yang menurut saya kurang tertata.

Pembahasan Buku Sejarah Daerah Jawa Tengah

Ditulis dan diterbitkan oleh beberapa instansi pemerintahan ini lumayan lengkap membahas sejarah dari daerah Jawa Tengah. Buku terbitan tahun 1994 ini berisi 258 halaman serta terdapat 7 bab didalamnya.

Bab I membahas bagaimana kondisi Jawa Tengah dimasa prasejarah. Penulis menemukan beberapa peninggalan dari zaman prasejarah. Di bab ini penulis menulis sangat detail. Isi dari bab I di buku ini juga tidak jauh beda dengan ini bab I di buku Sejarah Daerah Jawa Timur. Dari asal usul sampai ke zaman megalitik.

Bab II membahas bagaimana Jawa Tengah di abad ke 1 hingga abad ke 16. Disini penulis menjelaskan mulai dari letak geografis Jawa Tengah dan bagaimana kerajaan – kerajaan berkembang di Jawa Tengah. Penulis mengelompokkan tulisannya menjadi bagaimana pemerintahannya, budayanya, kondisi masyarakatnya, agamanya, serta perkembangan dari daerah itu sendiri. Penulis mengemas tulisan di bab ini dengan sangat ciamik.

Bab III membahas bagaimana Jawa Tengah di abad ke 16 hingga 19. Penulis menjelaskan bagaimana sepak terjang bangsa Eropa di Jawa Tengah dengan jelas. Lalu perkembangan agama Islam di Jawa Tengah yang tak bisa lepas dari kerajaan Demak serta Mataram Islam. Penulis sangat lengkap menjelaskan bagaimana itu terjadi dan mengelompokkannya. Bagaimana perkembangan kerajaan serta kehidupan bernegaranya, bagaimana perkembangan masyarakatnya, dan masih banyak lagi.

Bab IV menjelaskan bagaimana kehidupan di Jawa Tengah pada abad ke 19 sampai 20. Hindia Belanda yang pada masa ini menjajah Indonesia sangat besar pengaruhnya di Jawa Tengah. Penulis menjelaskan pengaruh – pengaruh Hindia Belanda dengan sangat detail disini. Mulai dari bagaimana kehidupan pemerintahan dan kenegaraannya, bagaimana kondisi masyarakatnya, pendidikan yang digagas oleh Hindia Belanda, bagaimana perkembangan perkebunan, dan lain sebagainya. Penulis juga tak lupa menjelaskan bagaimana intervensi Hindia Belanda pada Mataram Islam dimasa itu.

Bab V menjelaskan bagaimana kehidupan di Jawa Tengah pada masa kebangkitan nasional. Di sini penulis menjelaskan bagaimana putra – putra bangsa bergerak dalam kemerdekaan negara ini. Politik etis memainkan peran yang penting pada masa ini. Penulis menjelaskan hal – hal tersebut dengan mendetail dan jelas.

 Bab VI menjelaskan bagaimana kehidupan di Jawa tengah pada masa pendudukan Jepang. Di bab ini penulis menjelaskan cukup detail bagaimana pengaruh Jepang terhadap masyarakat Jawa Tengah. Kurangnya data arsip menjadi salah satu masalah dalam penulisan di bab ini. Tetapi pembahasan ini cukup menjelaskan bagaimana kondisi Jawa Tengah pada masa pendudukan Jepang.

 Bab VII menjelaskan bagaimana Jawa Tengah pasca meredeka. Pada masa ini dijelaskan secara detail bagaimana para pejuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penulis menjelaskan secara detail didukung dengan bukti – bukti yang dikumpulkan. Bab ini sangat bagus dalam menjelaskan bagaimana kondisi masyarakat Jawa Tengah pada masa pasca kemerdekaan.

Sebenarnya isi dari buku ini tidak jauh beda dengan isi buku Sejarah Daerah Jawa Timur. Perbedaannya hanya terletak pada letak suatu daerah dan sama - sama menjelaskan dengan baik bagaimana kondisi daerah tersebut.

Penutup

Penulis dari kedua buku ini merupakan terbitan dari penerbit yang sama. Isi dari buku ini dibilang sudah bisa untuk menjelaskan bagaimana sejarah dari daerah tersebut. Penataan subbab yang menjadi permasalah untuk memahami isi dari buku ini.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1978. Sejarah Daerah Jawa Timur. Proyek Penerbitan Buku Bacaan Sastra dan Daerah:Jakarta

Departemen pendidikan dan Kebudayaan RI. 1994. Sejarah Daerah Jawa Tengah. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional:Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun