Mohon tunggu...
EZA FAUZAH
EZA FAUZAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Lahan dengan Penanaman Labu Kabocha guna Meningkatkan Pendapatan Kelompok Tani Bersama KKN UPI Kelompok 170 di Desa Cinyasag

18 Agustus 2022   14:43 Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:56 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusun kondang merupakan salah satu dusun yang berada di kawasan Desa Cinyasag, dimana akhir-akhir ini menjadi sorotan karena adanya inovasi penanaman sayuran buah langka dalam rangka pemanfaatan lahan di Sawah Kondang. Pelestarian tersebut terdengar oleh Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Cinyasag. Dengan maksud dan tujuan untuk menggali informasi lebih lanjut, mahasiswa kelompok 170 pun terjun langsung ke lokasi serta melakukan wawancara dengan pemilik lahan tersebut yang kebetulan merupakan ketua dusun (Kadus) dusun Kondang. Berikut merupakan alasan ketua dusun Kondang lebih memilih tanaman labu kabotcha dibandingkan tanaman lain "Saya memilih Labu kabocha ini, karena saya belum melihat petani di daerah sini yang menanam dan setahu saya penanaman buah ini baru ada di Lembang, Bandung Barat. Oleh karena itu, saya ingin mencoba menanamnya di tanah sini, barangkali cocok kan alhamdulillah" - Juhaeri, Lurah Dusun Kondang.

Beliau juga menjelaskan bagaimana pembuatan pupuk organik yang sederhana. "Untuk pupuk organiknya sederhana dan ekonomis. Tidak perlu menggunakan biaya banyak. Dalam pembuatannya yang perlu diingat itu takarannya, yaitu 1 : 1 antara tanah dan pupuk. Jadi, kalo tanahnya 1 gelas pupuknya juga 1 gelas. Begitupun jika dalam jumlah banyak menyesuaikan saja. Nah untuk mikroorganisme atau zat penghancurnya menggunakan garam, penyedap dan gula pasir", ujar kepala dusun Kondang.

Melihat potensi labu kabocha yang dapat dipanen dalam kurun waktu terbilang cepat maka kepala dusun Kondang bersama kelompok KKN 170 berinisiasi untuk mendistribusikan labu kabotcha tersebut kepada konsumen yaitu masyarakat setempat. Dengan harga jual Rp 10.000/biji dalam satu kali panen mencapai 1 juta lebih di tahun 2021. Maka dari itu, tahun 2022 ini akan melanjutkan aktivitas tersebut guna meningkatkan pendapatan kelompok tani.

Setelah digali informasi lagi, Menurut Dinas Pertanian, kabocha memiliki nama ilmiah (Cucurbita maxima) yang merupakan salah satu jenis labu musim dingin yang berasal dari Selatan Amerikan, dan pembudidayaanya telah dilakukan di Hokkaido Jepang tepatnya sejak awal tahun 1980. Tidak hanya itu, Kabocha ini juga menjadi labu yang banyak dibudidayakan untuk dijadikan makanan di kalangan masyarakat.
Selain daripada itu, Labu kabocha ini memberikan banyak manfaat bari setiap orang yang mengkonsumsinya. Manfaat bagi kesehatan dari labu kabocha yaitu untuk menunjang kesehatan mata, memperkuat jantung, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan pencernaan, baik untuk kesehatan jantung, serta meningkatkan kesehatan kulit.
Pelestarian Penanaman Labu Kabocha di Dusun Kondang Desa Cinyasag kini telah menjadi contoh nyata baik itu untuk kelompok tani yang berada di luar sana dan para kaula muda yang tengah merintis bisnis. Contoh tersebut dapat kita aplikasikan dalam usaha kita, karena kemudahan dan kesederhanaannya. Sekian sepenggal kisah dari perjalanan KKN kali ini, tak lupa ucapan Terima kasih kami haturkan pada Ibu  Istikhoroh Nurzaman M, Pd selaku DPL karena senantiasa membimbing dan memotivasi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun