Mohon tunggu...
IIS SAMSIYADUD DUKHA
IIS SAMSIYADUD DUKHA Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

saya adalah seorang guru Sekolah Menengah Pertama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Belajar Bahasa Indonesia dan Sastra untuk Generasi Z

5 Desember 2022   12:25 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:54 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Indonesia memiliki peranan penting dalam komunikasi masyarakatnya, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak suku dengan berbagai macam bahasa ibu, sehingga bahasa Indonesia berperan sebagai pemersatu.  

Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tahun 1928 masih terjaga eksistensinya hingga sekarang, bahkan menjadi materi penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Tetap dijadikannya bahasa Indonesia sebagai materi penting yang diajarkan lewat kegiatan belajar-mengajar tak lain agar kelestariannya tetap terjaga dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar, tidak semata sebagai alat komunikasi yang digunakan tanpa kaidah atau aturan sehingga dapat hilang jati dirinya.

Sementara  itu, dalam penggunaan bahasa Indonesia, sastra menjadi salah satu bidang yang tak dapat dilepaskan. Sastra merupakan satu bentuk karya seni dengan bahasa sebagai alat utama dalam penyampaiannya. Eksistensi sastra bukan hanya sebagai suatu karya yang bersifat menghibur, namun juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan sikap dan karakter bangsa Indonesia dengan cara yang menyenangkan dan cenderung tidak menggurui.

Kedua bidang itu---bahasa Indonesia dan Sastra---hidup di masa sekarang berdampingan dengan era digital dan masuknya budaya asing yang perlahan mengambil alih budaya asli bangsa Indonesia. Generasi Z sebagai generasi masa kini memiliki tanggung jawab untuk terus mempelajari kedua bidang itu dalam upaya mempertahankan kelestarian bahasa Indonesia dan eksistensi sastra sebagai media pendidikan karakter melawan gempuran teknologi dan westernisasi.

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi. Dunia dengan mudah dijelajahi dan dikendalikan dengan teknologi digital seperti sosial media. Globalisasi dan westernisasi adalah fenomena yang muncul karena cepatnya arus informasi yang bisa didapat dengan mudah. Dampak dari fenomena tersebut mempengaruhi penggunaan bahasa dan karakter bangsa.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin jarang digunakan. Penggunaan bahasa baku juga sudah mulai tergeser. Hal tersebut dikarenakan akulturasi bahasa asing dengan bahasa lokal yang menyebabkan bahasa baku juga mudah luput. Penggunaan bahasa yang baku membuat kesan kaku dan formal pada penuturnya. 

Ketertarikan masyarakat Indonesia untuk mempelajari lebih dalam bahasa serta budaya bangsa sendiri  semakin berkurang dengan masuknya budaya asing lewat industri film ataupun musik yang banyak digemari. Hal yang diwajarkan tersebut tentu dapat melunturkan kecintaan masyarakat Indonesai terhadap bahasanya sendiri.

Masyarakat umum menganggap bahwa bahasa Indonesia tidak krusial untuk dipelajari karena sudah bisa dituturkan secara alamiah tanpa harus sengaja dipelajari. 

Pendalaman bahasa Indonesia tidak hanya berlaku untuk pelajar atau mahasiswa yang menekuni bidang itu, tetapi juga bagi masyarakat awam. Banyak yang tidak mengetahui bahwa belajar bahasa Indonesia bukan hanya sekadar belajar bahasanya, tetapi juga budaya, mengetahui kedudukan bahasa Indonesia, serta bagaimana menggunakan bahasa Indonesia sesuai konteks atau situasi agar pemikiran penutur bisa dipahami selaras dengan yang diinginkan tanpa kesalahpahaman. Dengan demikian, belajar bahasa Indonesia juga sebagai upaya mempertahankan kelestarian bahasa bangsa Indonesia.

Sementara itu, selain penggunaan bahasa yang menjadi dampak dari fenomena globalisasi dan westernisasi, karakter bangsa juga mendapat pengaruh dari fenomena tersebut. 

Salah satu bidang yang dapat meminimalisir rusaknya karakter bangsa adalah sastra. Sumardjo & Saini (1997: 3-4) menyatakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun