Prolog: Band Ilir 7, izinkan saya untuk membuat puisi berdasar pengalaman, bersumber dari lagu.Â
Aku percaya!
Percaya pada kalian,
tapi kalian...
kalian mengoyak, menggagalkan aku,
lagi dan lagi!
Cintaku, bahkan perjuanganku---murni, penuh,
kalian robek, kalian bagi dengan mereka!
Mereka, calon anak organisasi yang baru!!Â
Hatiku menjerit di antara reruntuhan janji,
tapi kalian tertawa dalam bayangmu sendiri.
Apa yang merasuki kalian?!
Apa yang merasuki kalian hingga kalian tega?
Hingga kalian hancurkan yang tulus,
hingga kalian sembunyikan diriku dalam kepedihanmu!
Salah apa aku?!
Salah apa aku, hingga kalian sengaja menyakiti,
hingga kalian remukkan cinta dan perjuanganku
hingga kalian sia-siakan hatiku---yang hanya untukmu!
Aku terluka!
Aku menangis tanpa air,
aku berteriak tanpa suara,
aku menunggu...
menunggu kalian sadar,
bahwa aku... aku tetap mencintai kalian seutuhnya.
Dan jika kalian pergi,
aku akan tetap di sini,
di reruntuhan cintamu,
di abu pengkhianatan kalian...
aku akan tetap ada!
Oleh: Catrine "Ren" Monica A.Â
Makna: Puisi tersebut mengisahkan tentang diri saya yang merasa dikhianati dan terluka karena kating (kakak tingkat) organisasi yang telah berubah dan membagi program kerja organisasi dengan orang lain. Perasaan kecewa dan bingung pun sangat tergambar jelas dalam liriknya, seperti pada bagian "Entah apa yang merasukimu" dan "Salah apa diriku padamu".Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI