Mohon tunggu...
Rizka Kurnia Dewi
Rizka Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lestari Desaku Lestari Lumbung Padiku

17 Mei 2019   22:20 Diperbarui: 17 Mei 2019   22:38 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk ke artikel kali ini silakan dengarkan lagu di bawah ini.


Kami anak-anak yang ada di desa ini, berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa, membangun Negeri tempatku di besarkan oleh ayah bunda ku tercinta. Aku akan belajar menuntut ilmu yang tinggi, sebagai bekal kelak jika aku sudah dewasa, dengan segenap jiwa dan ragaku ini pada desaku aku berjanji.

Potongan lirik dari video di atas menyiratkan makna yang sangat penting bagi kita, akan pentingnya pengabdian penerus bangsa ini bagi Negerinya, khususnya bagi desa yang telah menjadi tempat berpijak pertama dan menjadi tempat kelahiran kita. Dari desa inilah terukir berbagai sejarah dengan berbagai macam kategori, mulai kategori lucu hingga menyedihkan sampai membawa luka sepertinya sesak memadati sejarah desa ini.

Sayangnya, lirik lagu di atas tak sejalan dengan kenyataannya. Banyak sekali anak-anak desa yang sudah tumbuh menjadi pemuda pemudi lebih memilih untuk pergi meninggalkan desanya setelah selesai mengenyam pendidikan tinggi di Universitas. Keinginan untuk tinggal di kota dipilih para pemuda pemudi sekarang ini disebabkan beberapa faktor. Contohnya ketika para pemuda pemudi yang sudah merasa nyaman bertempat tinggal di kota saat mengenyam pendidikan tinggi menyebabkan munculnya persepsi bahwa hidup di kota akan lebih menguntungkan daripada hidup di desa. Para pemuda pemudi ini merasa dengan hidup di kota segala aksesbilitas akan mudah didapatkan daripada hidup di desa. Selain itu, banyaknya isu isu mengenai pertanian di Indonesia yang kurang maju serta sering terjadinya penurunan harga padi petani menyebakan munculnya keinginan untuk menjauhi profesi tersebut.

Faktor lain yang menyebabkan para pemuda desa enggan kembali ke desa adalah adanya persepsi dari orang tua mereka yang menginginkan anaknya menjadi seorang pengusaha kantoran, duduk di kursi dengan tempat yang ber ace jauh dari hal-hal yang kotor. Dari faktor-faktor diatas terjadilah peningkatan urbanisasi dari desa ke kota, yang kemudian merambat pada permasalahan lain seperti pengangguran dan kriminalitas.  


Disinilah perlunya regenerasi petani digalangkan guna menyongsong masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik dan mencegah terjadinya kelangkaan petani, mengingat tidak selamanya para pejuang petani kita menjadi seorang yang kuat fisik dan tenaga namun, ada masanya mereka akan menua dan renta.

Berdasarkan riset Badan Pusat Statistika (BPS) mengenai hasil survei pertanian antara sensus tahun 2018 menyatakan bahwa berdasarkan peran anak muda baik laki-laki maupun perempuan di sektor pertanian sangatlah kurang. Menurut data yang ada, dari total keseluruhan petani yang berada di Indonesia mencapai 27.682.117 orang. Dominasi tertinggi jatuh pada golongan petani dengan rentan umur 45-54 tahun yang mencapai 7.813.407 orang. Golongan kedua jatuh pada petani dengan rentan umur 35-44 tahun yang mencapai 6.689.635 orang. Sedangkan golongan ketiga dan keempat di tempati petani dengan rentan umur yang lebih tua lagi berkisar umur 55-64 tahun yang mencapai 6.134.987 dan umur lebih dari 65 tahun yang mencapai 3.822.995 orang. Adapun jumlah petani dengan umur muda berkisar 25-34 tahun hanya mencapai 2 947 254 orang. Pada usia paling muda jumlah petani semakin sedikit. Petani dengan umur di bawah 25 tahun hanya mencapai 273.839 orang. Begitulah nasib penerus petani di Indonesia.

Menurut LIPI, arus modernisasi saat ini dapat meningkatkan arus urbanisasi dari desa ke kota. Arus modernisasi dan globalisasi dunia menyebabkan menurunnya minat pemuda untuk bertahan di desanya. Iming iming kemegahan kota yang sebenarnya masih kasat mata terkadang tidak sempat difikirkan oleh para pemuda kita. Padahal, pertanian Indonesia sangat membutuhkan peran penerus yang produktif mengingat Indonesia sendiri adalah Negara agraris. Tak hanya itu padi adalah sumber nasi dan kebutuhan pokok notabene masyarakat Indonesia. Setiap bulir padi menyimpan harapan luas penerus bangsa ini.

Disinilah perlunya peranan pemerintah untuk mengubah pola pikir para pemuda kita. Tidak hanya itu pengembangan inovasi-inovasi baru tentang pertanian juga perlu digalangkan, agar mereka mampu menjadi petani yang handal di era milinial sekarang ini dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Penyaluran inovasi-inovasi ini dapat di lakukan dengan mengadakan pelatihan atau pendidikan pertanian di desa-desa Indonesia, tidak hanya di sekolah-sekolah atau universitas-universitas saja. Dengan wawasan langsung dari pemerintah akan memberikan semangat baru kepada para pemuda desa untuk terus melestarikan pertanian di desanya. Dengan cara ini pula akan menguntungkan pemuda pemudi desa yang tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya katakan demikian di karenakan para pemuda dan pemudi desa akan merasa bahwa pemerintah Indonesia ternyata juga memperhatikan anak-anak desa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Adanya pendidikan ini pula akan mengurangi pengangguran di desa dan mengurangi angka urbanisasi yang akan memperparah pengangguran di kota. Tetapi inovasi-inovasi ini perlu dibarengi dengan adanya dana dan fasilitas dari pemerintah agar program yang sudah dicanangkan mampu berjalan secara berkelanjutan serta efektif dan efisin. fasilitas dapat di berikan dengan pemberian alat-alat pertanian modern dan lain sebagainya. Evaluasi juga perlu di barengi dalam menjalankan program ini agar kekurangan dalam menjalankan program dapat di atasi sedini mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun