Mohon tunggu...
Azis Tri Budianto
Azis Tri Budianto Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa | Penulis | Filsuf
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dalam hidup kita hanya sebagai pemain, jadilah pemain yang menjalankan perannya dengan baik. _sing biasa bae

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berfilsafat Tidak Selamanya Rumit

2 November 2022   02:15 Diperbarui: 2 November 2022   23:27 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Waktumu itu pasti cukup untuk melakukan hal-hal luar biasa dalam hidupmu

Apa saja bisa kita lakukan dalam hidup kita termasuk melakukan hal-hal yang luar bisa, tergantung bagaimana diri kita mau atau tidak melakukan hal tersebut. Mari kita renungkan pertanyaan ini "Apa sih yang sudah kita korbankan?" apakah kita sudah berkorban waktu? Atau berkorban tenaga? Untuk kemajuan hidup kita? 

Bisa kita jawab semua pertanyaan tersebut untuk dijadikan motivasi dalam hidup kita. Orang tidak akan menemukan dan mendapatkan hasil ketika tidak ada usaha, dalam usaha ada kemungkinan kita berhasi, namun ketika kita hanya diam, maka sudah pasti itu tidak aka nada hasil.

3. Konsistenlah dengan targetmu.

Tetaplah fokus terhadap targetmu dan jadikan targetmu itu sebagai makanan pokok, sebagai makanan pokok berarti kita harus lebih menguitamakannya dibandingan dengan yang lainnya. Ketika target utama kita jadikan sebagai makanan pokok, berarti untuk target yang lain kita jadikan itu sebagai cemilannya saja.

4. Nikmati prosesnya, jangan merasa berat kalau melakukan sesuatu

Banyak didunia ini orang yang tidak menikmati proses, karena kita hidup di era yang ingin serba cepat dan serba mudah, maka dari itu biasanya kita lebih mementingkan hasil daripada proses. Padahal suatu hasil yang maksimal berasal dari proses dan perjalanan yang panjang.

5. Hidup ini bagaikan mesin besar

Artinya ketika kita berbuat baik kepada orang lain, maka sejatinya kita juga sedang berbuat baik pada diri sendiri, contoh mudahnya adalah ketika seseorang Mengajar, maka ketika dia mengajar di juga sebenarnya sedang belajar. Atau mungkin orang yang sedang membaca buku, pada hakikatnya dia sedang mengajari dirinya sendiri. Artinya ketika kita melayani orang lain, kita juga berkembang.

Kesimpulannya bahwa filsafat stoikisme adalah filsafat yang mudah dipahami dan sangat relevan dengan keadaan orang pada zaman ini untuk dibaca atau diterapan dalam realita kehidupan sehari-hari. 

Filsafat yang semulanya rumit ketika diterapkan akan lebih mudah daripada dipelajari dan didebatkan untuk hanya mencari kebenaran. Oleh karena itu filsafat bukan hanya benar, namun harus juga praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun