Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jiwa Manusia Mudah Terluka, Apa Iya??

7 Juli 2011   17:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Itulah poin yang masih saya ingat ketika 15 tahun yang lalu doyan baca-baca buku dari Imam Ghazali atau Dale Carnegie. Jangan melihat siapa penulisnya. Tapi apakah tulisan mereka bermanfaat atau tidak. Dari Imam Ghazali, kita bisa belajar menggunakan hati atau perasaan dengan lembut dan dibersihkan setiap hari. Dari Dale Carnegie, hal pertama tadi ditambah dengan rasa percaya diri yang kuat dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Jika boleh jujur, di Kompasiana yang kabarnya rumah sehat ini, sengaja atau tidak,  cukup banyak anggotanya yang masih juga melakukan hal-hal yang berujung pada : MELUKAI PERASAAN ORANG LAIN. Meski dalam lingkup berdebat atau diskusi hal-hal ini sulit untuk dihindari oleh mereka.

Masalahnya, mungkin mereka belum pernah membaca karya salah satu dari dua orang di atas. Mungkin juga sudah sifat mereka. Kemungkinan yang mendekati kepastian adalah mereka kadang lupa  bercermin siapa mereka. Siapa orang lain. Padahal sama-sama manusia toh?

Saya pernah membaca tulisan Kompasianer yang menulis dengan bergaya demonstratif dan imajinasi tak terduga.  Beliau pernah mengakui - meski dengan gaya bahasa metafora mengatakan bahwa beliau akan atau taruhlah dikirimi "Bom Buku" oleh pihak-pihak yang berseberangan. Tapi begitu lawan-lawannya menyerang secara frontal dengan perkataan yang di luar dugaan, sebagai manusia biasa, beliau akhirnya tak tahan. Dan berniat menghapus komentar-komentar yang kiranya tak berkenan.

Inilah yang membuktikan bahwa manusia mungkin saja sanggup menghadapi serangan dalam bentuk fisik semisal Bom Buku tadi. Tapi mereka tidak akan tahan jika jiwa dan perasaan halusnya sebagai manusia pada akhirnya terus menerus diserang.

Tulisan ini tidaklah bermaksud menggurui. Karena orang pertama yang ditegur adalah diri saya sendiri. Jika Anda kurang paham, silakan cari buku-buku karya Imam Ghazali atau Dale Carnegie. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun