Mohon tunggu...
Muhammad Ruslan
Muhammad Ruslan Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sosial

Mengamati, Menganalisis, dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Said Aqil Siroj dan Krisis Budaya Literasi Kita

29 Januari 2019   09:14 Diperbarui: 29 Januari 2019   09:30 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: detik.news.com

Ini untuk mengatakan bahwa apa yang diklaim sebagai ''primordialisme'' berorganisasi massa itu memang pada dasarnya selalu ada di setiap organisasi. Primordialisme itu sendiri adalah istilah sosiologi pada dasarnya tidaklah bermakna buruk selama ia diolah dalam batas tertentu. Ia akan menjadi buruk ketika ia menyentuh hingga level etnosenterisme.

Begitupun, saya kira-kira kosakata-kosakata "merebut ruang publik" bukanlah kosakata-kosakata yang terlampau awam di tingkat Ormas. Dari organisasi massa hingga organisasi mahasiswa kita melihat, baik yang kanan, moderat, hingga yang kiri, istilah merebut ruang publik dalam makna ide maupun praktis pun sudah menjadi bahasa kultural di tingkat organisasi masing-masing. Hanya saja sekali lagi, kata-kata demikian memang saya sepakat ketika kita menempatkan itu dalam ruang konsumsi internal (non-publik) terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun