Mengusung tema "Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat", mahasiswa semester 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) yang mana dilaksanakan di daerah terdekat dengan domisili meningat masih adanya Pandemi Covid-19. Larissa Tyananda Putri, bersama 13 anggota kelompoknya yang lain, memilih lokasi KKM-DR di Dusun Sumbersih, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.Â
Dengan mempertimbangkan dan menindaklanjuti Undang-undang No. 32 Tahun 2004, serta dalam rangka mempersiapkan otonomi desa menjadi desa yang mandiri, maka suatu desa harus dapat mengembangkan potensi dan kelestarian alam yang ada di desa.
Dimana sangat perlu disadari jika keberhasilan desa adalah merupakan partisipasi dari masyarakat dan langsung akan dirasakan oleh masyarakat. Maka potensi dan kekayaan alam dan budaya yang ada di desa sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan.Â
Maka, dipilihlah Desa Kedungsalam karena merupakan salah satu Desa di Kecamatan Donomulyo yang memiliki potensi menjadi desa wisata yang besar. Kegiatan KKM-DR ini sendiri dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai dari tanggal 27 Desember 2021 hingga tanggal 27 Januari 2022.
Mewakili kelompoknya, Nadya Alifya sebagai pihak terpilih untuk menjadi ketua kelompok, menjelaskan jika KKM-DR di Dusun Sumbersih Desa Kedungsalam ini memiliki program unggulan berupa Peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu direalisasikan dengan peningkatan wisata berupa Gua yang masih belum terlalu dikembangkan bernama "Gua Lo Bangi".Â
Gua Lo Bangi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata melalui pengembangan berbasis masyarakat. Pengembangan Gua Lo Bangi menjadi tempat wisata, dapat mendukung kemajuan Desa Kedungsalam terutama dalam aspek potensi pariwisata dan peningkatan kreativitas masyarakat Desa Kedungsalam.Â
Gua Lo Bangi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata karena merupakan satu-satunya gua alami di Malang yang dapat menjadi tempat wisata gua untuk para pecinta gua. Gua Lo Bangi memiliki aliran sungai bawah tanah, stalagmit, stalaktit, dan gourdam yang terbentuk secara alami. Maka dari itu, pengembangan gua menjadi wisata alami lebih tepat dibandingkan menjadi pengembangan wisata modern.
Gua Lo Bangi terletak di RT.70 RW. 15, Kaliurang, Dusun Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo. Kabupaten Malang. Gua Lo Bangi berada pada titik kordinat 8o20'37''S 112o25'39"E. Jarak pintu masuk Gua Lo Bangi dari Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) adalah 600 meter dan dapat ditempuh sembilan menit perjalanan jalan kaki atau empat menit perjalanan menggunakan mobil/motor. Jarak dari jalan Kaliurang menuju pintu Gua Lo Bangi sendiri adalah 20 meter, dengan jarak tempuh sekitar tiga menit perjalanan dengan jalan kaki.Â
Gua Lo Bangi terdiri dari dua gua berbeda, yakni Gua Lo dan Gua Bangi. Gua Lo berlokasi di area ladang milik warga Desa Kedungsalam, dimana terdapat pohon Lo (Ficus racemosa) di mulut gua. Sedangkan Gua Bangi berada di area ladang milik warga Desa Kedungsalam bernama mbah Bangi. Pintu masuk di Gua Lo bertipe vertikal dengan kedalaman 6 meter. Gua Lo dan Gua Bangi memiliki sistem aliran sungai bawah tanah sehingga saling terhubung.Â
Perjalanan dari Gua Lo menuju pintu mulut Gua Bangi memiliki jarak sejauh 5 kilometer. Selama 4-5 jam perjalanan, akan ditemukan titik pemberhentian dan juga titik keluar Gua Lo. Jika diteruskan hingga titik gua paling akhir, total jarak tempuh mencapai 10 kilometer. Menurut masyarakat yang pernah menyusuri Gua Lo Bangi, Gua Lo Bangi bisa disusuri mulai dari Gua Lo menuju ke Gua Bangi. Posisi kedua goa ini berada di tepi bukit.Â
Pesona utama dari Gua Lo Bangi adalah adanya aliran sungai bawah tanah sepanjang gua. Karena Gua Lo Bangi terbentuk di lahan karst, maka pesona lain yang dapat ditemukan di Gua Lo Bangi adalah adanya gourdam yang terbentuk dalam gua. Seperti gua pada umumnya, Gua Lo Bangi juga memiliki pesona keindahan dari stalaktit dan stalagmit gua.
Sehubungan dengan adanya program kerja KKM-DR mengenai pengembangan tempat wisata Gua Lo Bangi dan upaya pelestarian lingkungan daerah Kaliurang, Desa Kedungsalam, Donomulyo, untuk meningkatkan keindahan jalan sepanjang perjalanan menuju Gua Lo Bangi, maka akan dilaksanakan juga program kerja berikutnya yang direalisasikan melalui kegiatan penanaman 100 bibit pada hari Senin, 17 Januari 2022.
"Baik, silahkan membuat surat saja ya ke KPH Malang untuk permohonan bantuan bibit", jelas Pak Hermawan, Wakil Ketua Perhutani KPH Malang, pada hari Senin (3/12022).
Program unggulan yang lainnya ialah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang direalisasikan dengan adanya kegiatan Bazar UMKM masyarakat setempat, yang mana saat hari H kegiatan pada tanggal 23-24 Januari 2022 akan dilaksanakan di Jalur Lintas Selatan, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo.Â
Dan akan disediakan 100 stand dengan luas per standnya adalah 2 meter, dimana disetiap standnya akan diberikan 2 meja dan 3 kursi. Nantinya, 10 produk terpilih akan dipromosikan oleh Kampung Songo, dan 10 produk terpilih itu juga akan dibuatkan deskripsi atau caption oleh Mahasiswa KKM-DR untuk diunggah di website desa, dan hal tersebut akan dijadikan sebagai arsip untuk pihak desa.
Beberapa program unggulan yang telah dipaparkan diatas, diharapkan dapat dikembangkan melalui konsep pengembangan berbasis masyarakat dimana hal tersebut dikelola dengan pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma pembangunan berkelanjutan.Â
Konsep pengembangan berbasis masyarakat dinilai sangat tepat karena masyarakat di Desa Kedungsalam memang memiliki antusias dalam pengembangan SDA maupun SDM-nya, terutama beberapa komunitas yang telah terbentuk di Desa Kedungsalam seperti komunitas Cahaya Hati dan Pemuda Petung Manunggul (PPM).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI