Mohon tunggu...
Rodiyah Ummil Muminin
Rodiyah Ummil Muminin Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

HOBI SAYA MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apa itu Stilistika?

25 September 2025   07:06 Diperbarui: 25 September 2025   07:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stilistika adalah ilmu yang mengkaji gaya bahasa dalam sebuah karya sastra. Tujuannya untuk memahami pilihan bahasa seorang penulis atau pembicara memengaruhi makna, kesan, dan estetika dari sebuah teks. Ruang lingkup stilistika mencakup berbagai gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra, seperti Fonologi, Morfologi, Sintaksis Leksikon, Semantik yaitu makna kata, termasuk penggunaan majas seperti metafora, metonimi, atau hiperbola, untuk memperkaya makna dan imajinasi pembaca. stilistika memiliki hubungan erat dengan  Bahasa, Sastra, dan Linguistik. Hubungan dengan Bahasa Stilistika sebagai objek kajian utamanya. Ia menganalisis bagaimana bahasa dimanipulasi dan digunakan secara kreatif dalam karya sastra. Tanpa bahasa, stilistika tidak akan ada.Hubungan dengan Sastra Stilistika adalah alat penting dalam kritik sastra. Ia membantu kita memahami makna, tema, dan estetika sebuah karya sastra dengan menganalisis pilihan gaya bahasanya. Dengan kata lain, stilistika mengungkap "bagaimana" suatu karya sastra menyampaikan "apa". Hubungan dengan Linguistik Stilistika merupakan cabang dari linguistik terapan. Stilistika menggunakan konsep dan metode dari linguistik (seperti fonologi, morfologi, sintaksis) untuk menganalisis teks sastra. Perbedaan utamanya adalah, linguistik umumnya fokus pada bahasa secara umum, sedangkan stilistika lebih spesifik pada fungsi artistik bahasa dalam sastra.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan stilistika secara tidak sadar untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik, persuasif, atau berkesan. Stilistika tidak hanya ada dalam karya sastra yang rumit, tetapi juga dalam percakapan, iklan, dan media sosial.Penggunaan Majas (Gaya Bahasa)
Metafora Saat kita bilang, "Dia singa di lapangan," kita tidak benar-benar menganggap orang itu hewan, melainkan ingin menunjukkan keberanian dan kekuatannya. Hiperbola Ketika kita berkata, "Pekerjaan ini butuh seribu tahun untuk selesai," kita melebih-lebihkan waktu untuk menekankan betapa lamanya pekerjaan itu. Litotes menggunakan ungkapan "lumayanlah" atau "tidak buruk" untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya sangat bagus atau baik. Ini adalah cara merendah untuk menghindari kesan sombong. Pemilihan Kata (Diksi) Pramuniaga yang menggunakan kata "investasi" untuk menjual produk kecantikan, alih-alih "biaya" atau "harga." Kata "investasi" terdengar lebih positif dan menguntungkan. Seorang teman yang memilih kata "santuy" daripada "santai" untuk menunjukkan gaya bicara yang lebih gaul dan akrab.
sedangkan penggunaan Stilistika dalam Sastra yang sering kita temui adalah Puisi pengulangan bunyi vokal dan pengulangan bunyi konsonan untuk menciptakan ritme yang indah. Contohnya pada larik "Sejuknya angin malam," yang mengulang bunyi vokal "a" untuk menciptakan suasana yang syahdu. Penggunaan bahasa yang padat makna dan penuh simbol, seperti saat penyair menggunakan "matahari" sebagai simbol harapan atau "hujan" sebagai simbol kesedihan. Cerpen atau Novel Deskripsi yang kuat penulis tidak hanya mengatakan "rumah itu tua," tetapi menggambarkan detailnya, seperti "Rumah itu berlumut, catnya terkelupas, dan jendelanya seperti mata yang kosong." Ini menciptakan kesan visual dan emosional yang lebih dalam.

Jadi, stilistika bukan sekadar teori akademis, melainkan praktik nyata yang kita gunakan untuk membuat komunikasi kita lebih efektif dan artistik, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam teks tertulis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun