Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mencerna Perbedaan antara Pembelajaran dan Pemelajaran

3 Juni 2023   00:08 Diperbarui: 3 Juni 2023   00:10 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukan 'pembacaan dramatik' I La Galigo, di Gedung Indonesia Kaya Jakarta, sebagai upaya pembelajaran sastra Bugis klasik (Foto: Dok. Pribadi) 

Manakala pembelajaran berlangsung maka proses belajar tidak bertumpu lagi pada sang guru, tetapi berpusat pada si murid. Hal ini berbeda dengan pengajaran karena proses ajarnya tetap berpusat pada pengajar--dalam hal ini "orang yang mengajar".

Guru dalam pembelajaran disebut sebagai pembelajar. Apa pula arti pembelajar? Sederhananya, orang yang membuat atau menjadikan orang lain belajar. Membuat orang lain mau belajar jelas bukan perkara mudah. Sang guru mesti bersedia mengetahui, memahami, dan menyesuaikan diri dengan gaya belajar murid-muridnya.

Hal itu berbeda dengan pengajar yang menggiring murid agar menyesuaikan diri dengan gaya mengajar gurunya. Seorang pengajar yang masuk kelas untuk sekadar menggugurkan kewajiban mengajar tidak akan repot-repot memahami gaya belajar murid-muridnya.

Satu hal yang pasti, seorang pembelajar mesti menanamkan ke dalam benak para murid soal untuk apa mereka belajar, mengapa mereka mesti belajar, serta bagaimana mereka akan belajar. Berat, alangkah berat.

Membaca puisi adalah upaya pembelajaran sastra (Foto: Dok. Pribadi)
Membaca puisi adalah upaya pembelajaran sastra (Foto: Dok. Pribadi)

BAGAIMANA dengan pemelajaran? Kita ulik dulu arti kata "pemelajaran". Arti kata pemelajaran adalah 'proses, cara, atau perbuatan mempelajari'.

Kalau Anda seorang pedestrian, Anda bisa saja mengetahui nama toko di sisi kanan kiri jalan yang sering Anda lewati. Padahal, Anda tidak sengaja melihat papan nama toko ketika berjalan. Itulah contoh sederhana proses mempelajari. Pemelajaran seperti itu disebut pemelajaran insidental.

Manakala Anda sedang mengamati perilaku orang lain, meniru gaya berjalan atau berbicara orang lain, pada saat itu Anda tengah mempelajari tabiat orang lain. Itu disebut dengan pemelajaran observasional.

Perbuatan, cara, dan proses mempelajari itulah yang dinamakan pemelajaran. Pelaku atau orang yang mempelajari sesuatu dinamai pemelajar. Adapun perbuatan, cara, atau proses menjadikan orang belajar disebut pembelajaran, sedangkan pelakunya dinamai pembelajar.

Usai mempelajari sinrilik, saya menyajikannya di atas panggung (Foto: Dok. Pribadi)
Usai mempelajari sinrilik, saya menyajikannya di atas panggung (Foto: Dok. Pribadi)

BEGITULAH, SAHABAT. Bahasa Indonesia terus bertumbuh. Kosakata dalam bahasa Indonesia pun terus bertambah. Kita, sebagai warga Indonesia yang berbahasa satu bahasa Indonesia, seyogianya terus bergerak mencintai dan mempelajari bahasa Indonesia. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun