Maka dengan semangat pantang mundur, saya rapal mantra ketiga.
Tulislah, Tulislah, Tulislah
Tiba-tiba saya kangen Engkong Felix. Entah mengapa suhu yang kentir itu bikin rindu hati. Ya, saya tahu. Hal itu terjadi karena saya tengah memakai pola beliau dalam menulis, yakni intuisi dan serendipitas. Adakalanya memang saya menulis tanpa kerangka, tetapi fondasi tulisan sudah tuntas di kepala.
Tibalah tiga mantra ini di hadapan Anda. Saya tidak mau tahu apakah artikel ini bermanfaat atau tidak bagi Anda. Seperti kata si ide, urusan manfaat adalah urusan Anda. Tugas saya hanya tulis, tulis, dan tulis. Itu saja.
Mudah-mudahan Om Pebri tidak membaca tulisan ini. Saya khawatir beliau, selaku Juru Bicara Felix Tani Center, melaporkan sesuatu yang bukan-bukan kepada Engkong Felix.
Salam takzim, Khrisna Pabichara