Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kala Si Jari Merintih Perih

29 September 2018   15:10 Diperbarui: 29 September 2018   16:49 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: newsnetwork.mayoclinic.org

Mungkin bukan karena mengetik selama berjam-jam dalam posisi yang tidak ideal. Barangkali karena terlalu lama mencekal barang tertentu dalam posisi tidak diubah. Barangkali karena terbentur benda keras dan tumpul. Barangkali karena mengangkat sesuatu yang berat dengan posisi jari-jemari tercekut lama.

Sederhananya begini. Seorang penggemar drama Korea terkadang memegang gawai dalam posisi yang sama selama berjam-jam. Jika diremehkan, lantaran gawai dianggap barang ringan yang enteng digenggam, tendon bisa membengkak.

Seorang pianis dan pemusik yang menggunakan jari-jemari dalam jangka tertentu dapat diserang tendon bengkak. Seorang petani yang lama mencekal cangkul atau arit bisa diterjang tendon bengkak. Seorang pemahat yang lama mencengkeram palu dan pahat sewaktu-waktu akan disegap tendon bengkak.

Ibu-ibu yang sedang berbelanja, entah di supermarket entah di pasar tradisional, pun rentan dilanda tendon bengkak. Gara-garanya sepele. Terlalu lama menggenggam barang atau menjinjing belanjaan yang berat dan banyak dapat memicu tendon bengkak.

Pengguna ponsel cerdas juga rawan ditimpa tendon bengkak. Sebab-musababnya remeh. Terlalu asyik mengetik membuat kita kerap terlena sampai lupa bahwa jempol sudah berkedut-kedut. Bahkan tetap asyik mengetik meskipun sudah merasa kesemutan.

Dengan demikian, kita harus menepis anggapan bahwa tendon bengkak hanya dapat menimpa porter, kuli panggul, atau pekerja yang selalu berhubungan dengan benda-benda berat sepanjang hari. Tidak begitu. Penulis dan pemusik, petani dan perupa, bahkan emak-emak juga bisa dilanda tendon bengkak.

Jangan sekali-kali meremehkan nyeri jemari. 

Seorang petinju tidak akan berkutik apabila menderita tendon bengkak. Jangankan meninju, mengepalkan tangan saja susahnya minta ampun. Itu ilustrasi belaka. Semacam alarm agar kita berhati-hati menjaga keselamatan jari-jemari.

Biang tendon bengkak yang paling doyan mengancam keselamatan jari-jemari adalah jari pelatuk atau, lazim disebut, trigger finger. Manakala jari pelatuk terkunci pada posisi tertekuk maka nyeri akan terasa sewaktu jari diluruskan atau digerakkan.

Serangan tendon bengkak akibat trigger finger lumrah menimpa ibu jari, jari tengah, dan jari manis. Kadang-kadang hanya menimpa satu pada tiap tangan, kadang-kadang dapat menyerang beberapa jari pada saat yang bersamaan.

Ibu-ibu yang biasa menonton sinetron Hidayah atau garang mengulik layar gawai saat memelototi lapak belanja daring (online shop) harus berhati-hati, karena penelitian Trigger Finger: Etiology, Evaluation, and Treatment menunjukkan bahwa perempuan berusia 40---60 tahun paling rentan mengalami nyeri jari-jemari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun