Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagikanlah Kasih, Pengertian dan Keselamatan untuk Sesamamu!

26 April 2017   22:03 Diperbarui: 27 April 2017   07:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata cinta terlukis di pantai harapan (Foto:dewikata.blogspot.com)

          Akhirnya saya bisa menulis di sini untuk menginspirasi banyak orang, khususnya para pembaca. Saya sudah bekerja selama lebih dari 12 tahun sebagai guru sejak saya tamat S1 filsafat tahun 2002 di Flores. Sebagai guru, semua kehidupan saya seboleh-bolehnya harus jadi inspirasi bagi para muridku. Sebagai guru, saya ialah seorang leader dan pemimpin bagi para siswa/iku. Seboleh-bolehnya hal apa yang saya bicarakan, hal apa yang saya buat, hal apa yang saya rasakan dan hal apa yang saya ketahui, semuanya harus jadi inspirasi bagi para muridku.

Sebagai Penulis Memberi Inspirasi

     Salah satu cara paling unggul sebagai sumber inspirasi ialah dengan menulis. Melalui tulisan, saya menginpirasi orang lain. Saya telah mendapatkan banyak hal melalui kegiatan menulis dan menulis. Dahulu presepsi saya tentang menulis hanya untuk berbagi dan terhubung. Sejak kemarin presepsi saya perlahan-lahan berubah. Ternyata, kegiatan menulis bukan hanya untuk membagi dan terhubung semata-mata, namun saya menulis di sini untuk bisa mendapatkan fulus. Fulus ialah pengargaan atas dediksi. Dengan fulus, saya merasa bahwa saya semakin dihargai sebagai penulis. Semuanya terjadi karena saya telah menabur nilai-nilai kehidupan selama hampir 6 tahun berkiprah sebagai salah satu penulis beberapa media online, di hampir 4 tahun terakhir saya berkiprah di Kompasiana.com.

     Saya menulis untuk memberi dan mendapatkan nilai-nilai kehidupan. Saya percaya bahwa nilai-nilai kehidupan membuat kehidupan kualitas hidup manusia tumbuh subur. Tradisiku mengejar kualitas dalam kehidupan, saya peroleh pertama-tama dari dalam keluargaku sendiri yakni dari ayah dan bundaku lalu para guru, dosen dan para pembimbing rohani saya. Mereka telah mengajarkan saya bagaimana saya harus merefleksikan diri untuk mengambil hikmah dalam memahami hal-hal bernilai dari kehidupan ini. Semua yang terjadi adalah nilai-nilai yang patut kita temukan untuk kita bagikan bagi sesama.

     Saya teringat bahan filsafat yang saya pelajari dari dosen senior saya Dr Leo Kleden. Beliau mengajar filsafat sosial tentang hukum Wittgenstein dengan Tractatus Logico-Philosophicus-nya dan Prof. Kondrad Kebung mengajar tentang filsafat ilmu pengetahuan. Saat itu Prof. Kondrad mengatakan tujuan kita belajar filsafat ialah pertama-tama untuk mengetahui filsafat itu sendiri, setelah mengetahui maka kita berusaha untuk melaksanakan apa yang kita pelajari.

     Lalu saya mendalami ide Jurgen Habermans dan tokoh-tokoh Mazhab Frankfurt. Saya menilai bahwa apa yang Prof. Kondrad Kebung bicara waktu itu sesuai benar dengan pendirian Mashab Frankfurt. Hal ini terjadi karena Prof. Kondrad Kebung ialah seorang alumnus program doktoral dari Universitas Boston, AS. Menurut Mashab Frankfurt, “Teori dan parksis tidak dapat dipisahkan. Praksis atau bekerja dilandasi kesadaran rasional. Rasio tidak hanya tampak dalam kegiatan-kegiatan yang bekerja melulu. Melainkan dengan berinteraksi dengan orang lain melalui berbagai sarana komunikasi. Melalui sarana-sarana komunikasi, manusia mengembangkan analisis dan pengertian untuk  penguasaan ilmu”.

     Melalui sarana komunikasi canggih ini, saya memahami bahwa kata dan bahasa menemui banyak manusia pada berbagai tempat baik jauh maupun dekat dengan beragam situasi dan kondisi. Kekuatan kata dan gambar amat tinggi. Saya dapat mengembangkan analisis dan pengertian secara bebas, lalu mensharingkan apa yang saya ketahui untuk banyak orang. Melalui, sarana komunikasi ini, saya menginspirasi banyak orang. Hal ini sudah sesuai  dengan tugas saya sebagai seorang guru dan penulis.

Menjadi Penulis, Bukan Petarung

     Sebagai guru, selain saya merupakan leader bagi para siswa/iku di kelas, juga saya adalah seorang pemikir. Seorang pemikir bukan merupakan seorang petarung. Dengan memiliki hasil analisis dan pengertian, janganlah pernah mau bertarung dan berkompetisi. Sebab seorang pemikir dan ilmuwan bukanlah tidak diciptakan untuk menjadi petarung, baik bertarung dengan fisik maupun bertarung dengan psikis dan gagasan. Saya percaya bahwa analisis dan pengertian yang saya miliki ialah anugerah  Tuhan. Saya menerima semua kemampuan ini dari agama dan negara saya. Selain wewenang dari negara, kehidupan imanku harus menjiwai seluruh isi pengertian dan isi analisisku.

Berilah  Cinta, Pengertian dan Keselamatan

    Banyak orang sukses mengatakan bahwa sumber segala kegagalan bukan sesama manusia, namun kerapuhan pribadi manusia dalam upaya untuk menaklukkan dirinya sendiri. Dalam tradisi rohani kristen, manusia perlu kembali ke dalam dirinya sendiri, dan dengan bantuan refleksi pribadi diterangi inspirasi Kitab Suci manusia berusaha untuk membongkar kerapuhan pribadinya. Dengan cara ini, manusia akan memiliki kekayaan rohani untuk membantu dirinya dalam mencintai dan mengerti segala yang terjadi dalam terang rahmat Tuhan. Analisis dan pengertian yang kita miliki harus memiliki kaidah-kaidah iman, artistik dan budaya agar manusia tidak boleh tersesat. Analisis dan pengertian yang benar sesuai dengan kaidah iman akan bertahan lama bahkan bisa berlangsung abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun