Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media, Kota dan Desa di Era Internet

1 Juli 2022   16:06 Diperbarui: 1 Juli 2022   16:09 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Media Sosial (Foto: Pixabay).

Kemajuan teknologi dan komunikasi memunculkan kesadaran bagi semua orang bahwa  kita semua adalah kaum migran. Para warga desa yang telah berhasil merantau ke kota membentuk keluarga global melalui internet. Budaya merantau telah membentuk budaya migran, tetapi di atasnya adalah Media.  Media selalu disebutkan identik dengan kota karena kota adalah wilayah yang dekat dengan ikon negara.

Media mengkomunikasi pesan dari ikon suatu negara. Pesan-pesan itu membentuk identitas individu dan masyarakat, tetapi tidak sebatas ikon. Oleh sebab itu untuk memahami masyarakat, kita harus memahami dalam beberapa hal, pertama: pesan-pesan yang dikomunikasikan media, kedua: kearifan budaya sebagai pesan-pesan yang tidak dikomunikasikan Media.

Media dan Ikon Negara

Ikon adalah simbol yang memungkinkan kelompok tertentu mendapatkan dan mengkonsolidasikan kekuasaan atas ruang. Istana Kremlin  adalah ikon kekuatan dan kemuliaan para penguasa Rusia. Tugu Monas di Jakarta adalah ikon pusat kekuasaan pemerintahan Indonesia. Oleh Media, ikon selalu dilekatkan dengan Headlinenews atau berita mainstream.

Tugu Monas di Jakarta pusat adalah ikon negara Indonesia (Foto: Tripadvisor.co.id).
Tugu Monas di Jakarta pusat adalah ikon negara Indonesia (Foto: Tripadvisor.co.id).

Ikon Negara oleh Media memiliki efek sangat ampuh sebagai pembentuk identitas. Selain fungsi representasinya, ikon memiliki fungsi untuk memperjelas dan menyampaikan tradisi dan nilai-nilai fundamental suatu negara. Para mahasiswa, dosen, guru dan para peneliti  sibuk mengumpulkan foto-foto tentang ikon-ikon negara. Tetapi pesan ikonik tidak secara utuh mencerminkan karakter suatu masyarakat. Dalam hal konteks ini, kita perlu menyimak sumber lain yang tidak dikomunikasikan media, yaitu kearifan budaya.

Kearifan Budaya Desa  

Indonesia terdiri dari banyak ragam suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki kearifan budaya sendiri. Setiap individu diberi identitas dari suku bangsanya, terutama di kampung-kampung. 

Kearifan budaya ini menyediakan banyak topik untuk komunikasi yang bervariasi karena sering tidak dikomunikasikan oleh media, bersifat rahasia dan tinggal dalam hati nurani penganut budayanya. 

Kearifan budaya adalah identitas budaya yang memungkinkan anggota kelompok untuk berhubungan satu sama lain, merasa seperti sebuah komunitas dan dengan demikian berkembang bersama dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun