   Dari sudut pandang kebijaksanaan ekonomi makro, efek krisis Covid-19 adalah relevan dan wajar-wajar saja karena perilaku konsumtif dan menabung sangat berbeda di antara kelompok pendapatan yang berbeda. Sementara dalam rentang distribusi yang lebih rendah, sebagian besar pendapatan diperhitungkan oleh kebutuhan pokok. Namun pada kelompok pendapatan atas, bagian tabungan dan pengeluaran konsumtif yang ditahan selama krisis Covid-19 tampak sangat tinggi.
   Penelitian menunjukkan bahwa akibat tindakan PSBB dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan. Di negara-negara Eropa barat, seperti Belanda misalnya, terdapat lebih banyak pegawai dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi di sektor-sektor yang proporsi waktu kerja di kantor pusat lebih besar pada saat krisis. Para pekerja di sektor-sektor ini kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh waktu kerja singkat dan penurunan pendapatan karena mereka dapat lebih mudah melakukan pekerjaan dari rumah.
   Secara keseluruhan, bukti yang tersedia memberikan gambaran yang jelas: Tindakan PSBB yang diperintahkan oleh negara terutama memengaruhi orang-orang dari kelompok berpenghasilan rendah, pekerja yang lebih muda dan wanita, terutama mereka yang memiliki anak-anak yang membutuhkan perawatan. Langkah-langkah PSBB dan bantuan pemerintah dibantu digitalisasi komprehensif harus memainkan peran sentral di sini. Digitalisasi komprehensip membantu langkah-langkah transformasi ekonomi.
