Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Budaya Numerasi bagi Kualitas Kesehatan Orang Tetum Belu-Tasifeto di Timor-NTT

25 September 2020   03:14 Diperbarui: 25 September 2020   05:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Numerasi. (Gambar: Istimewa).

Dalam budaya lisannya, suku bangsa Tetum di wilayah Timor- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengenal sistem Numerasi atau perhitungan dalam angka untuk pelbagai kebutuhan. Perhitungan dilakukan bersamaan dengan perkembangan bahasa dalam komunikasi untuk pelagai kebutuhan hidup.

Budaya Numerasi berkembang bersamaan dengan kehidupan rohani dan integrasi sosial dalam hidup bersama. Saya menyoroti budaya Numerasi masyarakat Tetum atas beberapa hal, yaitu:

  • Kehidupan religius suku. Kehidupan religius ditemukan dalam rumah adat berupa nama rumah adat kakaduk tolu (berserambi tiga) untuk menunjukkan tempat paling keramat dalam rumah adat). Angka 3 adalah angka keramat. Selain angka tiga, angka keramat yang lain adalah angka sepuluh atau sanulu. Angka sepuluh adalah personifikasi kesempurnaan. Samea luksaen ulun sanulu (Ular naga Luksaen berkepala sepuluh), dll.
  • Militer tradisional. Urusan militer tradisional orang Tetum ditangani oleh para meo. Meo-meo dalam menjalankan perannya menggunakan sistim Numerasi untuk peralatan perang, seperti: diman lolon ida, surik mota tolu (pedang beruas tiga), kahuk lolon lima (isi panah 5 biji untuk senjata tiup),  rama ida (sejenis senjata tradisional).
  • Ritus adat pertanian. Sebelum menanam, orag tua melakukan acara adat di depan troman. Orang tua mengucapkan kata-kata Numerasi sebagai berikut: Ida, rua, tolu, hat, lima, nen, hitu, hitu no rua, walu no rua.....dst (Artinya: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, tujuh dan dua, delapan dan dua...dst).
  • Rumah adat baru. Pembangunan rumah membutuhkan perhitungan bahan, yaitu: ri hun hat (tiang induk berjumlah 4 buah), hae futun atus rua (rumput kering berjumlah 200 ikat), bebak lolon atus ida (bebak 100 bilah), tali atus ida (tali seratus bilah), au lolon atus rua (bambu 200 batang), dll.
  • Peternakan. Budaya numerasi tercermin dalam menghitung jumlah hewan yang perlihara, misalnya: krau matan sanulu (sapi berjumlah sepuluh ekor), krau baka matan sanulu (sapi merah berjumlah 10 ekor), kuda aman matan hitu (kuda jantan berjumlah delapan ekor). Manu aman lima (ayam jantan berjumlah 5 ekor), manu inan natolu fuan sanulu (ayam betina bertelur 10 butir).
  • Pedukunan. Angka-angka bagi seorang dukun adalah sangat penting untuk menghitung waktu, barang-barang persembahan, jumlah hewan yang dikorbankan, dll.
  • Acara adat: kelahiran, pernikahan dan kematian. Angka digunakan untuk menjumlahkan anak-anak dalam satu keluarga. Dalam budaya patriarkat orang tetum hanya menjumlahkan laki-laki dalam rumah misalnya: mane hat (lelaki berjumlah empat orang), mane lima (lelaki 5 orang), mane nen (lelaki enam), mane hitu (lelaki tujuh), mane walu (lelaki delapan, mane siwi (lelaki sembilan) dan mane sanulu (lelaki sepuluh).
  • Angka keramat. Angka keramat adalah angka 3. Angka 3 adalah angka berkat. Sebelum membuat ritus berkat, orang tua Tetum menghitung hingga angka 3:, "ida, rua too tolu... (satu, dua sampai tiga......dst. lalu ia menyebut intensi dalam bahasa Tetum).
  • Panenan. Etnis Tetum atau sesama kelompok kerja dalam satu kampung telah menghitung hasil panen jagung selama beradab-abad. Jagung yang telah kering dikumpulkan dari kebun dalam bentuk kumpulan besar.  Jagung itu kemudian diikat beramai-ramai dengan sistem gotong royong. Tuan rumah mengundang sanak kerabatnya untuk mengikat dalam satu hari. Biasanya tuan rumah menjamu para pengikat jagung dengan menyembelih beberapa ekor hewan, bisa ayam, babi atau sapi.

Lokasi tempat ikat jagung biasanya di beranda rumah. Para pengikat jagung mengikat 2 bulir jagung atau satu bulir jagung. Setelah selesai mengikat jagung, mereka memilahnya berdasarkan jumlah ikatan-ikatan.

Batar fulin ida = jagung 1 bulir

Batar talin ida terdiri atas satu kumpulan yang berisi 6 hingga 12 bulir jagung.

Batar Knu ida berisi kumpulan yang terdiri dari 12 tali.

Batar Ai ida berisi kumpulan 12 knu.

Pada akhirnya jumlah yang dihitung terdiri dari jumlah Ai. Misalnya seorang ayah memiliki jagung sebesar: Batar Ai sanulu atau Jumlah jagung sebesar 10 Ai.

Saat mengikat jagung adalah saat yang ramai-meriah. Untuk menghilangkan rasa kantuk beberapa pria menyanyikan Lakmerin sepanjang malam. Dengan Lakmerin para pengikat jagung tampak bersemangat mengikat jagung. Selain itu beberapa pria yang beruan melalui melakukan tafsir jumlah Ai dengan taruhan uang. Mereka menafsir beberapa jumlah Ai pada akhirnya sebagai hasil ikat jagung.

Proses menghitung dilakukan dengan sangat hati-hati. Dua pria dengan disaksikan oleh semua hadirin mengambil beberapa knu dan mulai menghitung: Knu lima, knu senulu, Knu serensiwi, Ai ida, Ai rua, Ai tolu, Ai hat, dst sampai hasil akhir diumumkan oleh 2 pria itu dengan suara kuat dan lantang kepada seluruh orang yang hadir.

Pada hasil hitung jagung diumumkan, orang yang merasa menang taruhan berteriak histeris dan menari-nari karena menang dalam pertaruhan dengan temannya. Sedangkan orang kalah taruhan akan merasa penyesalan yang dalam. Material berharga dalam pertaruhan bukan hanya uang, sering material berharga adalah hewan-hewan dan perhiasan berupa emas dan perak.

  • Perhitungan mas kawin atau belis. Numerasi tradisional amat penting dalam penentuan mas kawin atau belis. Jumlah uang adalah faktor penting dalam belis atau mas kawin. Dahulu belum ada uang mas kawin hanya berupa perhiasan, kebun dan hewan-hewan. Orang tetum mampu menghitung dengan tepat tiap-tiap material berharga dari mas kawin yang akan dibayarkan oleh pengambil wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun