Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pandangan Plato tentang Emansipasi Wanita

4 Agustus 2020   01:00 Diperbarui: 4 Agustus 2020   05:41 2054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para wanita kalangan atas di Yunani kuno hanya boleh mengerjakan pekerjaan rumah tangga? (Foto: Istimewa).

Tentang gender dalam buku Politeia, pendapat Plato terbaca amat jelas, meskipun belum lengkap. Peran perempuan tidak boleh terbatas pada kegiatan spesifik gender. 

Tetapi wanita harus melakukan tugas yang sama dengan laki-laki. Mereka bahkan harus, sejauh kemampuan alami mereka yang memungkinkan, dilatih sebagai wali dan berperang dengan dan seperti laki-laki.

Nomoi Sebagai Negara Terbaik Tingkat Kedua

Dalam karyanya yang lebih tua, Nomoi (Leges, Hukum, The Laws), Plato mengubah konsep pertamanya tentang negara yang dia anggap terlalu utopis. Ia mengembangkan model yang lebih realistis. Jadi Nomoi adalah model negara ideal yang realistis.

Dengan melakukan itu, ia secara khusus melepaskan komunitas properti.  Plato percaya bahwa negara yang diarahkan pada kepemilikan kolektif oleh manajemen, tetap menjadi yang terbaik. 

Negara "terbaik kedua (Nomoi)" harus didasarkan pada tujuan-tujuan Politeia. Tetapi pada saat yang sama mengurangi tuntutan yang sangat tinggi pada warga negara dalam konsep yang lebih lama.

Tidak ada aturan yang dibuat oleh para filsuf di Nomoi, tetapi Plato memberikan semua warga negara kesempatan untuk berpartisipasi. Bagi Plato, kekuatan tak terbatas merusak semua orang. Agar godaan ini tidak berlaku, hukum harus berlaku dan ditegakkan dalam negara. Selain penjelasan yang sangat rinci tentang pendidikan, senam dan cara hidup yang benar, Nomoi juga berisi penjelasan konkret dari Undang-Undang yang diperlukan.

Dalam bukunya Nomoi, Plato menjelaskan pedoman untuk memulai kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga tidak dibiarkan secara kesewenang-wenangan, tetapi diatur sesuai dengan tujuan negara.

Menurut Plato, memulai sebuah keluarga adalah kewajiban sipil; siapa pun yang menghindarinya harus menerima hukuman menurut Undang-Undang. Setiap pria harus menikah paling lambat pada usia 35 tahun. 

Negara tidak dapat mengintervensi secara langsung dalam pemilihan pasangan. Tetapi para pemuda harus sangat dinasihati bahwa ketika memilih istri mereka, mereka hendaknya tidak membuat keputusan impulsif berdasarkan kriteria subyektif. Tetapi juga harus mempertimbangkan kebaikan bersama. Hal ini termasuk bahwa pria stratifikasi sosial anggota kelas atas hanya menikah dengan wanita kelas atas juga.

Bagi Plato, Lembaga Legislatif tidak boleh mengabaikan wanita. Negara harus memberi para wanita pendidikan terbaik untuk kebajikan. Para wanita seharusnya tidak tetap tersembunyi di rumah-rumah, tetapi berpartisipasi dalam pelbagai jabatan publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun