Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Mencari Alamat Baru Filsafat di Era Internet

17 Juli 2020   05:30 Diperbarui: 18 Juli 2020   19:36 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transhuman (sumber gambar: cutewallpaper.org/)

Nietzsche menciptakan gagasan Overman sebagai tujuan kemanusiaan. "Overman" melampaui batas biologis eksistensi manusia melalui perfeksionisme budaya. 

Nietzsche memikirkan perfeksionisme budaya terutama dalam hal mahakarya seni, dengan teknik spesifiknya untuk melampaui persepsi sehari-hari. Sebuah teknologi interpretasi "Overman" adalah transhuman abadi.

3. Stoicisme modern

Kaum Stoa menyatakan bahwa rasionalitas itu sendiri memiliki asal ilahi. Dalam zaman akal, pandangan dunia panteistik ditantang oleh bentuk transendensi sekuler. Spinoza dan Kant keduanya menyatakan bahwa hukum moral memiliki karakter kebenaran dan dapat ditemukan dengan pemikiran rasional. 

Tetapi sementara Spinoza masih menganut pandangan dunia panteistik, Kant tidak memandangnya dengan baik (Quora). Makam Kant di kota Knigsberg (sekarang Kaliningrad) adalah metafora yang mengesankan untuk transendensi dalam sains dan etika, yaitu metafora yang juga berlaku untuk Stoicisme modern.

4. Buddhisme Sekuler

"Orang biasa" menganggap pertapa Buddha pengembara adalah bodoh. Namun para petapa pengembara itu memandang masyarakat dari luar, mereka menemukan titik-titik lemah dari "perilaku normal".

Para pertapa Buddha membalikan keadaan. Dari pandangan mereka, "orang biasa" adalah orang bodoh, karena mereka terikat pada ego dan semua jenis benda material, terlepas dari kenyataan bahwa hidup ini singkat dan dunia hanya sementara seperti mimpi. Umat Buddha berusaha keras untuk hidup tanpa rasa sakit dengan melakukan olah tapa.

Teknik meditasi Buddha sekuler tidak bergantung pada kepercayaan metafisik. Pengalaman positif dari tidak adanya (ego) dalam mediasi (Nirwana) adalah kunci untuk mengatasi kefanaan dan kematian.    

Transendensi Dalam Bahasa

Filsuf Wittgenstein mengatakan bahwa bahasa berakar pada "bentuk-bentuk kehidupan", yang merupakan cara bertindak di dunia. Dalam setiap filsafat dibahas transendensi dalam aspek spesifik bahasa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun