Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aristoteles tentang Retorika dan Puisi

13 Juli 2020   20:20 Diperbarui: 16 Juli 2020   02:04 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat saya mengajar di kelas Olimpiade pada tahun 2019. (Foto: Dokpri).

Sebagai guru, kemampuan mengajar di kelas adalah suatu keahlian praktis berdasarkan ilmu retorika yang dimiliki. Tetapi untuk menjadi pembicara yang baik di muka kelas, guru harus berguru pada Aristoteles. Guru harus mempelajari 2 buku karya Aristoteles, yakni: Rhetorik dan Poetic. Dalam buku Rhetorik, Aristoteles mendefinisikan retorika sebagai "kemampuan untuk mempertimbangkan apa yang mungkin meyakinkan (pithanon) dalam segala hal".

Seperti halnya dialektika, retorika tidak memiliki area subjek yang dibatasi. Retorika menggunakan elemen-elemen yang sama, seperti: atasan, pendapat yang diakui, deduksi dan penalaran dialektis berdasarkan metode deduksi retorik. Retorika sangat penting di Athena yang demokratis di abad keempat, khususnya di majelis rakyat dan pengadilan dengan banyak hakim awam. Saat itu, banyak guru retorika muncul di Yunani.

Prinsip retorika Aristoteles disebut retorika dialektika. Metode retorika ini  dipakai Aristoteles sebagai reaksinya terhadap teori retorika pada masanya. Ia mengkritik retorika di masanya hanya menyediakan potongan-potongan untuk situasi bicara dan instruksi tentang bagaimana penilaian hakim dapat ternoda oleh pencemaran nama baik dan kegembiraan emosi.

Sebaliknya, retorika dialektiknya didasarkan pada metode pembuktian. Retorika Aristoteles  berpandangan bahwa kita paling yakin ketika kita berpikir bahwa sesuatu telah terbukti. Aristoteles mengungkapkan bobot pembuktian itu dalam 3 karakter persuasif-faktual, yaitu:

(1). karakter pembicara (etos)

(2). keadaan emosional pendengar (pathos)

(3). argumen (logo)

Aristoteles mengkritik guru retorika kontemporer karena mengabaikan alasan dan hanya bertujuan membangkitkan emosi, misalnya melalui perilaku seperti merengek atau membawa keluarga ke sidang pengadilan, dan mencegah hakim membuat penilaian faktual.

Menurut teori Aristoteles, semua emosi dapat didefinisikan dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu: (1) apa, (2) siapa dan (3) dalam keadaan apa seseorang merasakan emosi masing-masing? Kemarahan adalah pengejaran menyakitkan atas dugaan pembalasan, dugaan degradasi pada diri sendiri terhadap mereka yang tidak berhak atas degradasi.

Pembicara dapat menggunakan definisi ini untuk menjelaskan kepada audiens bahwa fakta-fakta yang relevan harus dihadirkan. Para pendengar berada dalam keadaan yang sesuai. Para pendengar juga harus merasakan emosi yang sesuai. Pembicara menggunakan metode ini untuk menekankan fakta yang ada dari suatu kasus. Ia tidak mengalihkan perhatian dari masalah tetapi hanya mempromosikan emosi yang sesuai. Ia mencegah tema pembicaran yang tidak tepat. Karakter pembicara harus dapat dipercaya, yaitu: berbudi luhur, pintar dan murah hati kepada audiens karena pidatonya. 

Model linguistik harus melayani retorika argumentatif-faktual. Aristoteles mendefinisikan bentuk optimal (aret) terutama harus jelas, tetapi tidak dangkal. Keseimbangan semacam itu meningkatkan minat, perhatian dan pengertian serta memiliki efek yang menyenangkan. Di antara perangkat gaya retorika, gaya bahasa metafora dapat dipakai untuk memenuhi kondisi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun