Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Prof. William Bradley: Serial Novel Detektif 'Patjar Koening (1941)' Ungkap Mistery Kematian Moh. Hoesni Thamrin

29 Juni 2018   18:24 Diperbarui: 17 Mei 2022   20:58 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Academia.edu

Pada tanggal 11 Januari 1941 Moh. Hoesni Thamrin mangkat, setelah sakit beberapa waktu lamanya. Akan tetapi beberapa saat sebelum kemangkatannya, pemerintah kolonial telah melakukan  tindakan "sangat kasar" terhadap dirinya. 

Kemangkatannya penuh dengan intrik politik yang kontroversial. Tiga hari sebelum kemangkatannya, ia ditahan tanpa alasan jelas. Menurut laporan resmi, Thamrin dinyatakan bunuh diri namun ada dugaan ia dibunuh oleh petugas penjara. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Di saat pemakamannya, lebih dari 10.000 pelayat mengantarnya yang kemudian berdemonstrasi menuntut penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan dari Belanda.

Penyebab kematian pahlawan nasional Mohammad Hoesni Thamrin hingga kini masih teka-teki  antara bunuh diri atau dibunuh. Lebih dari 70 tahun setelah kematian Hoesni Thamrin yang masih menyimpan rahasia itu, Prof. William Bradley melakukan kajian mendalam untuk mencari tahu penyebab pasti kematian sang pahlawan nasional Indonesia itu. Prof. William Bradley adalah profesor untuk ilmu komunikasi pada fakultas pendidikan dan kemanusiaan Universitas Akita. Ia melakukan kajian tentang Indonesia dan Asia pada abad ke-20. 

Prof. William Bradley Horton menemukan adanya keterkaitan hubungan antara misteri kematian Hoesni Thamrin dengan penerbitan sebuah novel detektif pada tahun 1941. Pada tahun 1941, terdapat serangkaian peristiwa kegemparan kecil akibat penerbitan serangkaian novel detektif pendek. Novel-novel detektif itu  diterbitkan di pusat kota Yogyakarta. 

Prof. William Bradely menemukan bahwa novel-novel detektif itu punya hubungan dengan misteri kematian pahlawan nasional Indonesia Mohammd Hoesni Thamrin sebab menurut William Bradley, novel-novel itu tidak dipublikasikan dalam ruang hampa. Tetapi serial novel tersebut diterbitkan lebih dalam konteks sosial, ekonomi dan politik dari tahun terakhir sebelum Perang Dunia II. 

Ia  mengkaji lima buah novel detektif dari seri novel detektif yang sudah lama terlupakan itu. Serial novel itu menampilkan seorang detektif Jawa, yang bernama: Raden Soebroto, dan penjahat misterius, Patjar Koening, yang menyajikan konteks publikasi dan pemeriksaan novel dalam konteks skandal politik.

Untuk mengungkap rahasia kematian Mohammad Hoesni Thamrin dilakukan dengan membuat penjelajahan fiktif detektif tentang perputaran helai sejarah Indonesia pada Awal 1940-an. Ia berkesimpulan bahwa ada hubungan antara Patjar Koening dan kematian misterius dari Moh. Hoesni Thamrin.

Hal ikhwal keterkaitan misterius dari kemangkatan sang pahlawan nasional Indonesia ini disajikan oleh Prof. William Bradley Horton dalam sebuah paper berjudul: A Fictional Detective's Exploration of the Swirling Maelstrom of Indonesia in the Early 1940s: Patjar Koening and the Mysterious Death of Moh. Hoesni Thamrin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun