Mohon tunggu...
Bagas Putra Hidayat
Bagas Putra Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai berenang dan catur

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pancasila sebagai Dasar Negara dan Jiwa Bangsa

7 Oktober 2025   07:59 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila memiliki makna mendasar sebagai fondasi ideologis, moral, dan hukum bagi seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila bukan sekadar simbol atau doktrin, tetapi merupakan pedoman hidup yang menjiwai seluruh peraturan dan kebijakan pemerintahan. Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai universal seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, yang semuanya membentuk arah dan tujuan penyelenggaraan negara. Dengan demikian, Pancasila menjadi identitas yang mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk, karena nilai-nilainya bersumber dari budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Pentingnya Pancasila terletak pada fungsinya sebagai landasan dalam mengambil keputusan politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Tanpa berlandaskan pada Pancasila, arah pembangunan bangsa bisa kehilangan jati diri dan tujuan luhur yang telah digariskan sejak kemerdekaan. Pancasila menuntun setiap warga negara agar tidak hanya berpikir tentang kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya. Dalam konteks globalisasi yang penuh tantangan nilai, Pancasila juga berfungsi sebagai filter agar masyarakat tidak kehilangan karakter kebangsaan dan tetap menjunjung tinggi moral, keadilan, dan kemanusiaan.

Namun, dalam realitasnya, penerapan nilai-nilai Pancasila seringkali menghadapi kendala akibat pengaruh modernisasi dan kepentingan politik yang sempit. Banyak keputusan pemerintah atau tindakan individu yang bertentangan dengan semangat Pancasila, baik dalam hal keadilan sosial maupun penghormatan terhadap kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa memahami Pancasila saja tidak cukup; yang lebih penting adalah menghayati dan mengamalkannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Pancasila tidak boleh hanya menjadi hafalan dalam upacara kenegaraan, tetapi harus hidup dalam tindakan, sikap, dan keputusan setiap warga negara.

Sebagai tanggapan atas hal tersebut, penting bagi generasi muda untuk menempatkan Pancasila sebagai pedoman utama dalam berpikir dan bertindak. Pancasila bukan ideologi yang ketinggalan zaman, melainkan dasar yang fleksibel dan relevan di setiap era. Nilai-nilainya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan global tanpa kehilangan makna aslinya. Dengan memahami Pancasila secara mendalam dan menjadikannya pedoman nyata, bangsa Indonesia dapat terus berkembang sebagai negara yang berdaulat, adil, dan bermartabat di tengah perubahan dunia yang cepat. Pancasila, dengan segala maknanya, harus terus dijaga, diterapkan, dan diwariskan sebagai kekuatan moral yang menjaga keutuhan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun