Di sekolah ini, siapa sih yang tidak kenal dengan Layna? semua orang mengenalnya sebagai siswi yang ramah. Senyumnya tidak pernah hilang, ia selalu tampak siap membantu siapa saja. Guru-guru sering menjadikannya contoh teladan karena sikapnya yang ceria dan sopan.
"Kalau semua siswa seperti Layna, sekolah kita pasti tentram." komentar salah satu guru membuat banyak siswa yang kagum padanya.Â
Namun, tidak banyak yang tahu siapa Layna sebenarnya.Â
Di balik semua itu, sifat Layna berbeda jauh dari yang ia tampilkan sehari-hari. Ia sering merasa iri dengan teman-teman yang lebih pintar atau lebih disukai. Tak jarang, ia sering menjelekkan beberapa temannya di grup chat kecilnya.
"Lihat tuh si Rara, rangking satu doang sok banget." tulisnya suatu malam.
"Naya juga tuh, bajunya bagus-bagus, tapi pasti cuma pinjam," lanjutnya.
Komentar-komentar itu selalu ia sembunyikan rapat-rapat di balik senyum manis juga perilaku baik yang ditunjukkannya setiap hari.
Hingga suatu hari..
Kelas mereka sedang ada tugas kelompok. Layna satu kelompok dengan Rara, yang sebenarnya sering ia bicarakan di belakang. Di depan Rara, Layna tetap tersenyum manis seperti biasanya.
 "Rara, tulisan kamu rapi banget, deh. Boleh ga kalau kamu yang tulis laporannya? nanti kita bantu, deh!" Rara mengangguk senang, tidak tahu bahwa di balik chat pribadi, Layna sering menuliskan hal sebaliknya.
Namun, tak ada rahasia yang selamanya aman.