Mohon tunggu...
197_Andina dwi purnomo rahayu
197_Andina dwi purnomo rahayu Mohon Tunggu... Editor - yang baik gak harus datang di awal

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yang Terbaik Tidak Harus Datang di Awal

23 Januari 2021   15:34 Diperbarui: 23 Januari 2021   15:39 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang namanya perasaan, tidak bisa bohong. Apalagi, kalau sudah sayang. Mendapatkan hati seseorang itu tidak mudah. Jadi, tidak mungkin meninggalkan begitu saja. Mungkin hanya butuh waktu, hingga saatnya siap dengan kalimat, "boleh kah aku menjadi pendamping dalam suka dan duka di hidupmu?"

Wanita berhijab ini sedang dekat dengan seseorang yang berasal dari sebuah chat. Dari situ mulai tumbuh rasa. Mereka menjalani hari dengan hati yang berbnga bunga. Sampai pada akhirnya ricis ditanyai oleh sang kakak mengenai kelanjutan hubungannya. Awalnya ricis beroikir itu terlalu cepat, setelah mendengar kakaknya berbicara ricispun faham. Karena ricis gamau menjadi perempuan yang merugi hanya membuang buang waktu dengan laki laki yang tidak bias memberi kepastian, Ricis menanyakan kepada laki laki tersebut mengenai keseriusan hubungn. Ricis terlalu berekspetasi tinggi dari jawaban laki laki tersebut. Ricispun merasakan patah hati yang tidak disangka sangka. Tepai, kakaknya selalu menasehati ricis agar tidak larut dalam kesedihan. Jika dia pergi berarti dia bukan jodohmu, allah akan mengirimkan seseorang yang baik untuk hambanya diwaktu yang tepat.

Sebelum kita mengharapkan cinta orang lain, jangan lupa cintai diri sendiri terlebih dahulu, diri kita sendiri yang lebih patut untuk dicintai sepenuh hati. Bagaimana bias kita mencintai yang lain, jika kita tidak mencintai diri sendiri. Bagaimana mungkin kita bias bahagiakan orang lain, jika hati kita belum bahagia.

Ricispun kembali bertemu dengan orang baru, dan yang berujung tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Bukan dia yang mengecewakan. Tapi harapan yang terlalu besar kepada orang yang belum tentu menempatkan saya dihatinya. Namun, nyatanya sulit. Ingat bukan dia yang tidak peka. Namun, memang dia yang tidak pernah ada rasa.

Dalam menanti jodoh memang kita harus mengenal sebanyak banyaknya orang yang datang dihidup kita. Sampai akhirnya, kita mampu memilih siapa yang terbaik diantara jajaran orang orang itu. Ibarat menyebrangi lautan, kita pasti akan menemukan ombak. Sampai akhirnya, perahu yang kita tumpangi cukup kuat menerjang ombak agar sampai ke pelabuhan yang dituju. Ingin sekali rasanya memiliki kisah perjalanan cinta yang mulus, tidak mau didekati karena pelampiasan, disayang karena bosan, apalagi dijauhkan tanpa alasan.

Terkadang kita perlu menjadi orang yang pesimis untuk menolong diri sendiri dari kehancuran hati. Kita perlu mengambil kemungkinan terpahit agar tidak kaget ketika semuanya berakhir. Terpenting, jangan pernah menaruh harapan besar dan janji kepada manusia. Sebab, tempat terbaik untuk menaruh harapan hanyalah kepada Allah, Sang Pencipta dan Maha Pembolak balik Hati Manusia.

Berserah diri dan mengaku bahwa kita bukanlah siapa siapa. Katakanlah, "hamba yang kotor ini butuh bimbinganmu, sang pemilik hati." Soal hati yang tersakiti mungkin kita perlu lebih dekat lagi kepada Sang Pencipta agar Allah tidak cemburu. Dekati sang pencipta dulu baru ciptaan-Nya. Allah mungkin ingin mempertemukan kita dengan orang yang benar. Ingat sejauh apapun kita pergi, sejauh apapun kita melangkah, keluarga adalah tempat kita berpulang ketika ada masalah terutama orang tua. Keluarga tetap nomer satu.

Dibalik kisah cinta ricis yang tidak berjalan lancer, ricis memiliki orang orang terdekat yang baik dan tidak pernah meninggalkannya disaat ricis membutuhkan teman. Ricis mempunyai dua sahabat yang sangat baik dan sabar. Selalu menemani ricis saat susah, ikut bahagia ketika ricis sedang berbahagia. Selain dua sahabat ricis juga mempunyai timricis yang selalu memberikan nasehat ketika dia terpuruk rapuh. Ricis dikelilingi orang orang baik yang mampu menguatkan dari ujian tuhan.

Tetapi kisahnya tidak berhenti disini. Dia kembali menemukan orang baru yang berawal dari keisengan dimedia social. Semua berawal dari pertemanan, yang timbul rasa nyaman dan berubah menjadi sayang. Sayangnya lagi lagi perjalanan cintanya tidak seindah yang dibayangkan. Ketika ricis menanyakan kepastian, orang tersebut malah menjauh pergi tanpa meninggalkan kabar. Ricis kembali difase hancur.

Karena kehancuran tersebut dia menemukan yang sangat baik. Yang selalu berusaha membuat ricis tertawa lebar. Ricis tidak mau berekspetasi lebih kepadanya, karena tidak menginginkan kisah yang sudah sudah terjadi lagi. Dia menyebutnya bestfriend. Ricis merasa cocok dengan kehadirannya karena, dia merasa sefrekuensi. Tetapi hanya sebatas teman dekat.

Hari harinyapun kembali berjalan dengan baik baik saja. Dia mulai mengerjakan pekerjannya dengan normal. Sampai pada akhirnya seseorang yang pernah meninggalkan goresan luka kembali dating dengan tangisan dan mengatakan sebuah penyesalan. Ricis merasa luluh dengan air matanya, diapun memberi kesempatan kedua. Dan seseorang tersebut yang memiliki julukan awan berjanji akan memberikan kepastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun