Kisah ini dimulai sekitar abad 2000 SM, disuatu wilayah daratan yang begituh subur dimana terhampar membentang hijaunya pepohonan, membuat daratan tersebut begitu berseri,hijaunya pepohonan membuat pandangan menjadi takjub bagi yang memandangnya, nampak membentang tinggi pegunungan disekitar daratan tersebut, demikian pula air sungai mengalir begitu jernihnya disekitar wilayah bangunan dan pemukiman masyarakat.
Didalam wilayah daratan tersebut nampak sebuah istana kerajaan yang begituh megah, yang dikelilingi tembok-tembok tinggi yang menjulang keatas disertai puluhan pengawal yang berjaga disetiap sudut tembok untuk memastikan keamanan dan keselamatan istana dan sang Raja.
Wilayah tersebut begitu makmur dan sejahter karena dipimpinan oleh seorang Raja yang begitu mencintai masyarakatnya baginya kepentingan masyarakat dan kesejahteraan adalah hal utama yang harus dipenuhi sang Raja.dialah Raja Thedorus yang memimpin dengan penuh kasih sayang kepada masyaraktanya. Setiap saat dia memiliki kebiasaan untuk keluar istana mengunjungi dan melihat aktivitas masyarakatnya. Raja Tehdorus memiliki ciri fisk badan yang tegap dan borotot.
Disebuah pagi yang cerah dia berjalan beserta pengawalnya melihat kondisi masyarakatnya, semua warga yang melihat kedatangan sang Raja memberi hormat kepadanya, sang Raja Thedorus memang memiliki wibawah yang begitu memancar sehinggah menjadi disegani setiap warga yag melihatnya
Nampak dalam perjalanan tersebut sesekali sang Raja menyapa orang tua dan anak kecil yag dia temui, namun ditengah perjalan tersebut dari atas kuda yang dia tunggangi dia nampak melihat seroang warganya tengah duduk dengan kondisi yang nampak pucat, sang Raja kemudian mendekati wanita paru baya tersebut.
Mengetahui hal tersebut wanita paru tua itu langsung memberikan hormat kepada baginda Raja,
"hormat saya tuanku baginda raja' Ujar sang wanita paru baya tersebut.
Sang raja kemudian menyapanya "ada apa ibu, kenapa wajahmu pucat dan keletihan" Ujar sang raja
"mohon ampun baginda Raja, saya dalam kondisi kelaparan saat ini sudah 2 hari belum makan" Ujarnya.
"pengawal berikan ibu ini pakaian dan makanan" Ujar sang Raja
Setelah memberikan makananan dan seteguk air wanita paru baya tersebut kemudian makan dengan lahapnya serta meminum air pemberian sang raja, Nampak Raja meneteskan air mata melihat seorang warganya masih kelaparan. Setelah melihat sosok ibu paru baya tersebut makan dan merasakan kekenyangan. Sang Raja kemudian berkata'