Pola pengembangan sumber daya manusia dalam lingkup birokrasi khususnya Profesi ASN mengalami proses perubahan, hal ini berdasaran Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 Tetang Pelatihan Kepemimpnan Administrator, jabatan administrator tentunya merupakan jabatan kepemimpinan dalam pola karir sebagai ASN jabatan administrator sebelumnya dikenal sebagai jabatan Eselon III, jabatan eselon tiga dalam organiasi bisanya disejajarkan dengan jabatan Camat, maupun jabatan kepala Bidang.
Jabatan Eselon III memiliki peranan strategis dalam sebuah organisasi karena itu out put dari pelatihan ini, adalah bagaimana kemudian pelatihan ini mampu mencetak pemimpin-pemimpin yang memiliki kompetensi kepemimpinan Manajemen Kinerja.
Proses pelatihan ini tentunya menggunakan pendeatan Klasikal dan non klisakal ,pendekatan klasikan bisa disebut sebagai pendekatan proses pelatihan yang terjadi didalam kelas dimana peserta juga diasramakan di tempat pelatihan berlangsung,pada proses mencetak pemmpiin yang memiliki Kpmtenesi kepemimpinan manajemen kinerja maka durasi waktu pelatihan ini dilaksanakan selama 797 JP atau setara dengan 91 hari, dengan rincian waktu 257 jp atau setara 31 hari dalam bentuk pembelajaran klasikal dan 540 jp atauu 60 hari pembeajaran secara Non klasikal..
Untuk mencapai kompetensi Manajemen Kinerja maka peserta pelatiha akan dihadapkan pada agenada pembelajaran yakni 4 agenda penting;
Pertama Agenda kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme;
Kedua, agenda kepemipinan kinerja ;
Ketiga, agenda manajemen kinerja;serta
Keempat;agenda aktualisasi kepemimpinan.
Keempat agenda pembeajaran inilah yang diharapkan nantinya kan mampu melahirkan sosok sosk leadershift ASN yang memiliki kemampuan kepemimpinan Manajemen kinerja, tercapainya birkrasi yang mampu melahirkan daya saing dan menggerakkan sebuah organisasi demi mencapai Kinerja, menjadi pemimpin administrator tentunya tangga yag pertama harus dimiliki adalah seorang Pemimpin administrator harus mampu memiliki kemampuan dan kesadaran kepemimpinan Pancasila dan nasinalisme, tanpa adanya kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme maka mustahil pemimpin tersebut akkan memiliki akuntablitas jabatan administrator.
Selain pemimpin tersbeut juga harus memiiki kepemimpinan kinerja yakni sebuah kemampan bagaimana mampu menjadi pemimpin yang pancasilais dan mampu menggerakkan semua anggota timnya untuk bekerja secara Bersama dalam mencapai tujuan organisasi,kemampuan memperngaruhi orang hinggah secara sukarela mau bekerja untuk seorang pemimpin merupakan sebuah seni kepemipinan tingat tinggi, Bahasa kerennya I do because I rRspect to you.
Selain itu keterampilan berikutnya yang harus dimiliki adalah aktualisasi kepemimpinan tujuannya adalah agar peserta pelatihan tidak hanya belajar teori semata akan tetap langsung pada praktek melakukan perubahan daam organisasinya ,inilah yang dimaksud oeh Ahmad zacky CEO bukalapak ketika beiau belajar keluar negeri yakni amerika serikat, mendapatan pemahaman bahwa belajar disana lebh kepada doing atau melakukan.
Salam Edi abdulllah Motivator And training Bintang Timur ,bekerja sebaga WI pada Puslatbang KMP LAN