Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Sembuhkan Diri Anda dari Dalih, Penyakit Kegagalan

23 Maret 2018   13:44 Diperbarui: 23 Maret 2018   14:06 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Twitter/Andrie Wongso)

Dalam setiap perilaku manusia selalu berpikir apa yang didapatkannya sudah ditentukan oeh Tuhan atau nasib yang tidak dapat di ganggu gugat, sebenarnya pernyataan ini sedikit tidak mengherankan bagi semua manusia karena hakikatnya hasil yang diperoleh manusia memang berasal dari Tuhan.

Namun di  balik hasil yang sudah ditentukan oleh Tuhan/ nasib ada sebuah usaha agar nasib tersebut yabg didapatkan bisa lebih baik dari basib yang sudah ditentukan oleh Tuhan yaitu dengan menaklukan dalih nasid dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

Terimalah hukum sebab-akibat. Perhatikan kembali apa yang tampaknya sebagai "nasib baik" seseorang. Anda tidak akan menemukan nasib baik, melainkan persiapan, perencanaan, dan pikiran penghasil sukses yang mengawali "keberuntungannya".

Perhatikan kembali apa yang tampaknya merupakan "nasib buruk" seseorang lihat, dan Anda akan menemukan alasan spesifikn tertentu. Keberhasilan Anda menerima suatu kemunduran; ia belajar dan mendapat keberuntungan. Tetapi ketika Anda gagal dan kalah, ia akan lalai untuk belajar.

Jangan suka menjadi orang yang suka berangan kosong. Jangan boroskan energi mental Anda untuk memimpikan cara-cara tanpa usaha untuk mendapatkan keberhasilan. Kita tidak menjadi berhasil karena melalui nasib baik. Keberhasilan datang dari pelaksanaan/ usaha hal-hal dan penguasaan prinsip-prinsip yang menghsilkan keberhasilan.

Jangan mengandalkan nasib baik  untuk mendapatkan promosi, kemenangan, hal-hal yang baik dalam hidup ini. Sebaliknya, berkosentrasilah pada pengembangan kualitas-kualitas itu dalam diri Anda yang akan menjadikan Anda seorang pemenang.

Dalam kehidupan seseorang tidak hanya berserah diri namun, dalam semua perilaku manusia juga butuh usaha atau upaya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun