Mohon tunggu...
Irene Kusuma
Irene Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Isaiah 55 : 8-9

Communication Studies' 16 Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teruntuk Satu-satunya Anggota Keluarga yang Kumiliki Saat Ini

9 Januari 2019   21:42 Diperbarui: 9 Januari 2019   21:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.cancer.net

Teruntuk Helmy Kristian Pamuji, satu-satunya anggota keluarga yang kupunya saat ini. Aku sudah terlalu sering membuat tulisan untuk papa dan mama, tapi belum pernah satupun aku membuat tentangmu. Bisa dibilang ini kali pertama aku membuatnya untukmu dan berharap bukan yang terakhir.

Inilah pendapat paling jujur dari satu-satunya adik yang kau punya. Kau bukanlah ciri-ciri kakak idaman yang ingin dimiliki oleh adik perempuan kebanyakan, bisa dibilang jauh dari standar minimal sekalipun. Kau orang yang kasar. Kau orang yang egois. Kau orang yang keras kepala. Kau orang yang bebal. Dan kau adalah apapun hal minus lainnya yang sedang kau pikirkan saat ini.

Seorang kakak laki-laki idaman para adik wanita yang biasanya dibayangkan adalah mereka yang sayang sama adiknya, memproteksi adiknya, perhatian sama adiknya. Tapi kau? Bisa-bisanya dulu saat aku belum bisa berjalan, kau menaruh aku di atas lemari dan meninggalkanku menangis berharap ada yang menurunkanku. Akupun juga ngga tau kenapa aku masih ingat insiden itu.

Kau yang saat SD terlalu sering dikurung di kamar mandi saking nakalnya. Kau yang sewaktu SMP, memaksa belajar motor hingga masuk ke selokan. Hal itu juga yang aku bingung kenapa masih kau pertahankan, di umurmu yang sudah 23 tahun coba hitung sudah berapa kali kau ganti mobil karena menyerempet orang, menabrak mobil, bahkan menabrak tronton?

Kau yang punya hobi aneh sewaktu sekolah yaitu main motor custom, entah kau sadar apa engga berapa rupiah yang sudah kau buang. Bahkan, pas aku SMA dan kau sudah kuliah entah kau masih ingat apa tidak, kita yang pernah berantem bahkan kau sampai menodongkan pisau ke aku.

Dengan santainya aku malah menantang karena aku tau kau ngga bakal senekat itu...... mungkin. Kita berdua memang sama-sama gila.

Kalau ada waktu cobalah menonton film Brother of The Year, seperti itulah dirimu. Akupun sampai bingung apa yang harus kubanggakan darimu, hahaha.

Kau ngga pernah tau bagaimana malesnya aku harus satu sekolah denganmu saat SD? Betapa ngga banget, aku dikenal sebagai Irene adiknya Helmy.

Bagaimana malesnya aku berdiri di belakang bayang-bayangmu, karena akupun pengen dikenal sebagai Irene saja, my own self.

Tapi entah kenapa dulu saat masih di sekolah dasar aku sering mengikutimu main bersama teman-temanmu, hm. Entah kau masih ingat apa tidak, dulu kita pernah mengendap-endap main ke luar rumah terlalu lamar tanpa pamit dan berakhir kena marah sama papa, hoho.

Setelah aku SMP dan kau SMA, rupanya titel Irene adiknya Helmy masih tersemat. Zzz. Hingga akhirnya aku masuk ke SMA yang beda almamater denganmu dan akupun terbebas dari titelmu itu -- dari para guru. Tapi herannya, kenapa beberapa kakak kelasku mengenalmu dan titel itu tersemat sebagian. Setidaknya sekarang saat aku kuliah di Jogja tidak ada satupun yang mengenalmu, yes!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun