Â
 Ilmu pengetahuan secara umum adalah sekumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis sebagai jawaban permasalahan yang diteliti yang diteliti secara logis dan memiliki dasar landasan. Alasan Ilmu Pengetahuan harus memiliki dasar landasan yaitu bertujuan agar memunculkan sikap kritis terhadap dirinya  sendiri maupun terhadap objek lain di luar dirinya dan bersedia mempertanggungjawabkan semua pernyataan dan perbuatan yang ditemukannya.
 Di dalam Islam, Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang dihasilkan sungguh - sungguh oleh ilmuan muslim ( 'ulama/mujtahid) untuk persoalan - persoalan "duniawi"(yang berkaitan dengan dunia) dan "ukhrawi" ( yang berkaitan dengan akhirat), yang bersumber dari wahyu Allah SWT sesuai yang tertera dalam Al - Qur'an dan al - hadist, salah satunya bukti yang tertera dalam surat "Al - Mujadalah ayat 11" yang berbunyi :
 " Hai orang - orang beriman, apabila dikatakan kepadamu": Berlapang - lapanglah dalam majelis", maka niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu" niscaya Allah akan meninggikan orang - orang yang beriman diantaramu dan orang - orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".Â
ini salah satu bukti  ringkas dalam Al - Qur'an  jika ilmu harus di junjung tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu seperti mengembangkan pemikiran, merenungi ilmu, dan menalar ( melogiskan) ilmu tersebut.
 Dalam Ilmu Filsafat, ada teori tentang metode Ilmu Pengetahuan yang dikenal dengan istilah Epistemologi yang didalamnya memiliki 2 teori yaitu "Apa itu pengetahuan?" dan " bagaimana cara memperoleh pengetahuan?". untuk pandangan Islam tentang teori yang pertama yaitu tentang apa itu pengetahuan?, Ilmu Pengetahuan adalah sesuatu yang didapatkan bersumber dari alam fisik maupun non - fisik (metafisika). untuk alam fisik yaitu suatu hal yang dapat dirasakan indera secara langsung/ berkontak langsung, sedangkan alam non - fisik ( metafisika)  yaitu suatu hal yang tidak bisa dirasakan secara langsung/ sadar seperti tuhan, Makhluk selain manusia ( gaib), dan alam gaib. untuk teori yang kedua yaitu tentang soal bagaimana cara memperoleh pengetahuan ?, Ilmu Pengetahuan diperoleh dari tiga 3 metode yaitu observasi ( bayani) dengan indera, metode logis dan demonstratif (burhani) dengan akal/ pemikiran, dan metode intuitif (irfani) dengan hati/ perasaan.Â
 Secara umum, ilmu dalam Islam dapat diklasifikasikan menjadi berbagai macam kelompok meliputi, Ilmu Fiqh yang berisi tentang segi - segi formal peribadatan dan hukum, Ilmu Tasawuf yang berisikan tentang segi - segi pengamalan keagamaan, Ilmu Kalam yang berisikan tentang tuhan dan berbagai derivasinya, serta Ilmu Falsafah yang berisikan tentang ilmu spekulatif  yang berhubungan dengan kehidupan sehari - hari seperti ilmu metafisika seperti ( teologi, kosmologi, dan angelologi), Ilmu perhitungan/ matematika ( geometri, aljabar, dan trigonometri),  ilmu fisik yang berhubungan dengan sains seperti ( fisika, kimia, geologi, dan astronomi), kesenian, serta budaya.
Dapat disimpulkan bahwa cakupan ilmu dalam Islam dapat dikatakan sangat luas, dan berkesinambungan antara urusan duniawi dan ukhrawi ( urusan akhirat). untuk  didalam Islam, segala bidang keilmuan ini semata - mata adalah bentuk pengamalan yang bertujuan untuk mengabdi kepada Allah SWT dan kemaslahatan umat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI