Nurul Iman mengambil langkah inovatif dalam memajukan pendidikan dengan mengembangkan konsep sekolah riset yang memberdayakan siswa untuk aktif dalam kegiatan penelitian ilmiah. Melalui rumah riset yang dibentuk di lingkungan sekolah, para siswa dibimbing untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, melakukan penelitian, dan menulis karya ilmiah secara sistematis dan sesuai standar akademik. Langkah ini diharapkan mampu menyiapkan generasi muda yang kreatif dan kompetitif di era globalisasi.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Nurul Iman telah mengirim perwakilan siswa mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang menjadi terobosan awal. Para peserta tidak hanya didorong untuk menguasai metode penelitian literatur dan lapangan dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tetapi juga dilatih untuk disiplin. Keterlibatan langsung dalam lomba ini sekaligus menjadi wadah nyata mengaplikasikan ilmu riset yang diperoleh di sekolah riset Nurul Iman.
Ada beberapa nama yang menjadi utusan untuk mengikuti cabang mata lomba karya tulis ilmiah qur'an di desa mertak tombok diantaranya: Rendy febrianto, nurul wahida, ari sahirapa, M. Satria dan Randy.
Melalui program sekolah riset dan partisipasi aktif dalam lomba KTI , Nurul Iman ujan berkomitmen memperkuat kualitas pendidikan melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi riset. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik siswa, tetapi juga memupuk sikap kritis, kreatif, dan mandiri dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan dukungan penuh dari para tenaga pendidik dan narasumber ahli, Nurul Iman berharap mampu mencetak kader-kader penerus bangsa yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI